Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Cost Mitratel (MTEL) Mengakuisisi Menara

Mitratel telah mengantongi dana segar hasil penggalangan dana sebesar Rp18,8 triliun. Perseroan berencana akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50 persen untuk anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan perseroan lainnya.
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel berencana mengakuisisi menara pada 2022. Berapa biaya yang kemungkinan mereka keluarkan?

Analis Shinhan Sekuritas Indonesia Anissa Septiwijaya mengatakan dana yang dikeluarkan oleh perseroan kemungkinan lebih rendah daripada membangun secara organik.

“Secara cost memang akuisisi menara lebih rendah dibandingkan jika harus ekspansi organic,” katanya kepada Bisnis dikutip pada Selasa (23/11/2021).

Adapun Mitratel telah mengantongi dana segar hasil penggalangan dana sebesar Rp18,8 triliun. Perseroan berencana akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50 persen untuk anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan perseroan lainnya.

Dengan demikian, Mitratel berencana mengalokasikan dana mencapai Rp9,4 triliun untuk melakukan akuisisi menara. “Adapun jika akuisisi menara di mulai itu juga dampak nya bagus untuk MTEL , karena bisa mendapat tambahan revenue dari penyewa,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama mengatakan perseroan berencana untuk mengebut ekspansi menara mulai 2022. Menurutnya perseroan sedang dalam tahap mengakuisisi menara baru.

“Saat ini untuk akuisisi saya sampaikan kami sudah muai proses dan untuk penggunanan dananya 40 persen,” katanya pada Senin (22/11/2021).

Hendra menambahkan MTEL juga sudah melakukan persiapan untuk pembangunan organic. Dia optimistis mulai 2022 dan 2023 anak usaha BUMN itu sudah mulai tahap pengerjaan.

“Di samping buat akuisisi kami sedang persiapkan untuk organik diharapkan bisa mulai proses di 2022,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko mengakui bila bisnis menara semakin ketat. Pasalnya telah terjadi peubahan kebijakan yang mengizinkan investor asing  boleh masuk.

“Pada saat ini kondisi bisnis tower sedang mengalami dinamikan yang sangat positif terkait perubahaan kebijakan yang mengizinkan investor asing boleh berinvestasi pada perusahaan menara,” katanya pada Senin (22/11/2021).

Theodorus menambahkan dengan perkembangan jaringan 5G juga akan mendorong bisnis menara terus tumbuh. Pasalnya kebutuhan jaringan akan membesar dan membuat pemain menara untuk terus berekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper