Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bakal Teken PMN untuk Waskita, Rights Issue Kelar Tahun Ini

Saat ini pemerintah sedang melakukan harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden (RPP) atas Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada WSKT.
Direksi PT Waskita Karya Tbk bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kemenkeu dalam penandatanganan perjanjian pemerintah atas pinjaman Waskita Karya sebesar Rp8,07 triliun pada Jumat (29/10/2021)./Istimewa
Direksi PT Waskita Karya Tbk bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kemenkeu dalam penandatanganan perjanjian pemerintah atas pinjaman Waskita Karya sebesar Rp8,07 triliun pada Jumat (29/10/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menargetkan rights issue dapat rampung tahun ini seiring dengan persetujuan pemerintah memberikan PMN.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan saat ini pemerintah juga sedang melakukan harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden (RPP) atas Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada WSKT.

“Penerbitan PP PMN ini diperkirakan terlaksana pada akhir November 2021. Setelah PP PMN terbit, pernyataan efektif OJK atas rights issue saham Waskita akan menyusul terbit,” kata Taufik dalam keterangan resmi, Senin (22/11/2021).

WSKT berencana melakukan penambahan modal lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada akhir tahun ini. Tahun depan, WSKT akan fokus menyelesaikan proyek berjalan dan meningkatkan nilai kontrak baru.

Sementara itu, Waskita berbalik laba pada periode sembilan bulan pertama tahun ini walaupun pendapatan masih terkoreksi.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham WSKT tersebut membukukan pendapatan senilai Rp7,12 triliun. Realisasi itu turun 39,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp11,74 triliun.

Beban pokok pendapatan Waskita Karya turun 37,58 persen menjadi Rp6,84 triliun dari sebelumnya Rp10,97 triliun. Beban umum dan administrasi juga membengkak 50,66 persen menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya Rp768,14 miliar.

Namun, pendapatan lain-lain bersih tercatat senilai Rp3,65 triliun mampu menahan tekanan pada bottom line perseroan.

Waskita Karya mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp252,71 miliar pada akhir kuartal III/20221 atau berbalik dari posisi rugi Rp2,63 triliun pada akhir kuartal III/2020.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan kinerja operasional dan keuangan perseroan membaik pada tahun ini walaupun pandemi masih terjadi dan kondisi likuiditas perseroan sangat ketat.

“Hingga September 2021, Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp7,13 triliun atau sebanding dengan 32,37 persen pendapatan usaha sebelum Covid-19,” tulis Destiawan dalam siaran pers, Senin (22/11/2021).

Lebih lanjut, kondisi laba perseroan yang mulai terangkat disebut berasal dari implementasi strategi restrukturisasi yang berdampak pada kinerja kuartal III/2021.

Destiawan menunjukkan beban pokok penjualan turun 42,30 persen, beban keuangan turun 39,80 persen, dan beban lainnya - bersih turun 44,50 persen.

Waskita Karya disebut berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan keuangan dengan mengurangi kerugian secara signifikan menjelang tutup tahun.

Adapun, pada tahun ini Waskita Karya mendapat tambahan likuiditas dari transaksi divestasi ruas tol Cibitung-Cilincing senilai Rp2,44 triliun berpotensi mengurangi utang melalui dekonsolidasi hingga Rp5,82 triliun. Selain itu, perjanjian kredit sindikasi dengan penjaminan pemerintah senilai Rp8,08 triliun juga akan digunakan perseroan untuk penyelesaian proyek penugasan pemerintah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper