Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Mitratel Dorong Saham Telkom ke Level Rp4.300

Saham Telkom ikut terdorong aksi IPO jumbo anak usahanya, yakni Mitratel yang resmi tercatat di Bursa pada awal pekan depan.
BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa
BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Aksi calon emiten PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel melantai di Bursa pada awal pekan depan akan menyengat harga saham Telkom hingga ke Rp4.300.

Mitratel adalah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), yang akan mencatatkan saham perdananya pada Senin (22/11/2021) di Bursa Efek Indonesia.

Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menyampaikan dengan pencatatan saham Mitratel akan menjadi katalis positif bagi pergerakan saham induknya.

"Jangan lupa ada listing Mitratel pada Senin (22/11) yang mulai melantai serta merupakan IPO yang tergolomb jumbo dan sangat dinantikan. Saya percaya tenaga bullish semakin ramai," katanya, dikutip Sabtu (20/11/2021).

Menurutnya setelah tercatat, Mitratel akan ikut menopang pergerakan saham Telkom. Apalagi emiten telekomunikasi itu baru saja tembus level breakout tertinggi Rp3.880.

Liza optimistis gerak saham Telkom akan semakin solid sehingga berpotensi menembus level Rp4.050. "Untuk jangka sedikit lebih panjang atau mid term target ke Rp4.300 itu masih feasible," katanya.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/11/2021), saham TLKM melesat 7,44 persen atau 270 poin menjadi Rp3.900. Total transaksi mencapai Rp1,19 triliun Investor asing juga mencatatkan net buy saham TLKM Rp443,34 miliar.

Liza menambahkan Mitratel adalah pemilik menara terbesar di seluruh indonesia. Jadi dengan dana segar yang berencana dipakai untuk belanja modal akan memperkuat posisi mereka dan Telkom sebagai raja telekomunikasi di Indonesia.

Sebagai informasi, Mitratel berencana menggunakan 90 persen dana hasil penawaran umum untuk belanja modal.

Secara rinci perseroan menyebutkan bahwa 44 persen diantaranya akan digunakan untuk belanja modal organik. Misalnya seperti mengembangkan dan memperluas hubungan dengan pelanggan yang mencakup berbagai pengeluaran.

Termasuk penguatan dan penambahan menara yang saat ini dimiliki oleh perseroan. Lalu Mitratel akan membangun menara dan menambah site untuk pesanan build to suite bagi berbagai operator.

Mitratel pun akan melakukan ekspansi ke layanan teknologi agar bisa bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.

Selain itu, anak usaha BUMN itu akan menggunakan 56 persen dana untuk belanja modal anorganik. Mitratel akan menggunakan dana untuk mengakuisisi menara milik operator telekomunikasi terkemuka.

Mitratel juga berencana mengakuisisi produk dan layanan teknologi strategis yang bisa bersinergi dengan bisnis penyewaan menara. Adapun sisa 10 persen dari hasil penawaran umum akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja lainnya seperti peningkatan sistem teknologi informasi.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper