Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Raksasa Teknologi Dorong S&P 500 Tembus Rekor ke-66 Tahun Ini

S&P 500 yang tembus rekor ke-66 membuat indeks tersebut siap memecahkan rekor tahunan terbesar kedua. Sebelumnya rekor terbanyak indeks mencapai level tertinggi adalah pada 1995.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Amerika Serikat bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (18/11/2021) waktu setempat dengan S&P 500 yang mencatat rekor tertinggi ke-66 sepanjang masa pada tahun ini.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (19/11/2021), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,17 persen atau 60,10 poin ke 35.870,95, sementara S&P 500 menguat 0,34 persen atau 15,87 poin ke 4.704,54 dan Nasdaq melejit 0,45 persen atau 72,14 poin ke 15.993,71.

S&P 500 yang tembus rekor ke-66 membuat indeks tersebut siap memecahkan rekor tahunan terbesar kedua. Sebelumnya rekor terbanyak indeks mencapai level tertinggi adalah pada 1995.

Nasdaq 100 yang sarat dengan konstituen saham teknologi mengungguli ketika pembuat chip raksasa Nvidia Corp. meningkatkan prospeknya , sementara Apple Inc. melonjak setelah Bloomberg News melaporkan perusahaan berupaya mempercepat pengembangan mobil listriknya. Macy's Inc. dan Kohl's Corp. memacu kenaikan di pengecer setelah mengisyaratkan permintaan konsumen tetap kuat.

“Teknologi terus menjadi pendorong utama produktivitas yang lebih tinggi dan rumah bagi banyak perusahaan dengan pertumbuhan tercepat. Jadi, apakah ini berarti investor harus mengalihkan semua aset mereka ke saham pertumbuhan lagi? Kami belum tentu berpikir begitu, dan terus mencari peluang baik dalam gaya pertumbuhan maupun nilai,” kata Scott Brown, ahli strategi teknis di LPL Financial, mengutip Bloomberg, Jumat (19/11/2021).

Menurut Mark Haefele, Kepala Investasi UBS Global Wealth Management, enam bulan ke depan pelaku pasar kemungkinan dapat melihat S&P 500 mencapai level 5.200, di tengah sentimen pengurangan stimulus moneter dan kinerja yang lebih baik oleh perusahaan siklus. Itu akan menyiratkan reli sekitar 11 persen dari level saat ini.

Ekonom JPMorgan Chase & Co. mengatakan mereka sekarang memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada September tahun depan. Perkiraan ini menjadi yang terbaru di Wall Street untuk membuang perkiraan bank sentral tetap bertahan hingga 2022. Analis Goldman Sachs Group Inc. mengatakan bulan lalu mereka mengharapkan kenaikan Fed pada Juli 2022. Rekan-rekan mereka di Morgan Stanley masih melihat pejabat tidak mengubah suku bunga sepanjang tahun depan.

Adapun berikut sejumlah soroton berita emiten di pasar saham AS:

  • Setelah penutupan perdagangan reguler, Applied Materials Inc., produsen mesin terbesar yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor, menyampaikan perkiraan yang lebih lemah daripada yang diantisipasi.
  • Saham China yang terdaftar di AS merosot pada hari Kamis setelah prospek pendapatan yang mengecewakan dari raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd.
  • CVS Health Corp naik setelah mengatakan akan menutup 900 toko selama tiga tahun ke depan, bagian dari rencana untuk mengurangi kepadatan toko di beberapa daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper