Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat dan kembali menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Jumat (12/11/2021).
Pada perdagangan Kamis (11/11/2021), IHSG ditutup naik 0,12 persen atau 8,19 poin dan parkir di posisi 6.691,34. Posisi tersebut merupakan level penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high, yang sebelumnya dicapai pada 19 Februari 2018 di posisi 6.689,29.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG juga sempat menyentuh level intraday tertinggi sepanjang masa di posisi 6.704, yang sebelumnya dicapai pada 20 Februari 2018 di posisi 6.693,46.
Dengan rekor all time high itu, Senior Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan IHSG berpotensi menyentuh level yang lebih tinggi pada akhir tahun.
“Level IHSG 6.750—6.850 menurut saya masih cukup feasible pada akhir tahun,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (11/11/2021).
Dalam risetnya, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan IHSG dapat menyentuh level 6.880 pada akhir 2021.
Baca Juga
Head of Investment Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menuturkan berpotensi tersebut memiliki probabilitas sebesar 60 persen.
“Dalam skenario bullish, IHSG dapat menembus 7.100 dengan kemungkinan 30 persen. Skenario bearish dengan probabilitas 10 persen, IHSG akan berada di level 6.485 pada akhir tahun,” tulisnya dalam riset.
Katalis positif pergerakan pasar saham, lanjutnya, berasal dari pelonggaran PPKM, laporan keuangan emiten kuartal III/2021, serta potensi kenaikan mobilitas dan aktivitas belanja masyarakat.
Di sisi lain, kebijakan tapering The Fed diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap kondisi pasar modal domestik dan IHSG.
Pada November, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjagokan saham-saham dari sektor perbankan, ritel, properti, tambang batu bara, dan perkebunan, yakni BBNI, BTPS, BJTM, MAPA, BSDE, DMAS, AALI, dan ITMG.
Secara teknikal, analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memperkirakan IHSG akan bergerak menguat dan menguji level resistance 6.693–6.704 pada perdagangan hari ini.
“Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi dan indikator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi mencapai level all-time high baru,” tulisnya dalam riset.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
Pukul 15.00 WIB akhir sesi II, IHSG ditutup turun 0,6 persen atau 40,28 poin menjadi 6.651,05.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.646,32-6.714,16.
IHSG turun 19,28 poin atau 0,29 persen menjadi 6.672,06 pada awal sesi II pukul 13.32.
Pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG turun 0,35 persen atau 23,61 poin menjadi 6.667,73.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.714,16-6.662,08.
Pukul 10.44 WIB, IHSG koreksi 0,31 persen atau 20,41 poin menjadi 6.670,93.
Sepanjang sesi pagi, indeks bergerak di rentang 6.662,08-6.714,16.
Setelah dibuka naik, pukul 09.26 WIB IHSG turun 0,29 persen atau 19,27 poin menjadi 6.672,07.
Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.670,69-6.714,16.
Preopening, IHSG naik 19,51 poin atau 0,29 persen menjadi 6.710,85.
Dari seluruh saham di Indeks LQ45, sejumlah 27 saham naik, 2 saham turun, dan 16 stagnan.