Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus level 6.700 pada perdagangan esok hari, Jumat (12/11/2021).
Senior Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan jika pergerakan candle Doji menunjukkan breakout maka ada kemungkinan indeks omposite bisa melewati 6.750.
“Bagaimana pun [pergerakan] candle Doji [hari ini ] perlu dikonfirmasi oleh candle keesokan harinya apakah akan disusul candle hijau maka break out resistance dan masih kuat naik menuju target resistance 6750-6850,” katanya pada Kamis (11/11/2021).
Namun apabila pergerakan indeks komposit justru mengalami koreksi maka akan kembali menguji support MA10 & 20 di level 6600. Liza menjelaskan Doji dalam candlestick sejatinya berarti keragu-raguan untuk melanjutkan trend yg sedang berjalan.
Menurutnya penempatan candle sangat berarti apabila terjadi persis di area support atau resistance.
“Seperti kita tahu resistance IHSG ada di level kritis 6.693-6.700, level tertinggi ada di 6.704. Jadi Doji yang menutup perdagangan market hari ini seolah mengisyaratkan bahwa penguatan lebih lanjut bisa saja tidak terjadi,” ungkapnya.
Baca Juga
Selain itu, Liza menjabarkan indikator RSI menunjukkan negative divergence. Artinya momentum belok di titik resistance kali ini tidak sekuat sebelumnya. Oleh sebab itu dia menyarankan investor untuk average up.
Liza mengatakan secara teknikal support IHSG akan berada di level 6.600 hingga 6.500. Adapun untuk level resistance ditargetkan 6.700 lalu 6.750 sampai dengan 6.850.
Pada hari ini, IHSG parkir pada posisi 6.691 naik 0,12 persen atau 8,19 poin. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.671 sampai dengan 6.704. Pada awal perdagangan indeks komposit bahkan tembus posisi all time high.
Tercatat, 248 saham menguat, 271 saham melemah dan 154 saham bergerak ditempat. Selain itu, investor asing juga membukukan net foreign buy atau aksi beli bersih asing sebesar Rp229,24 miliar.
Meskipun begitu, investor asing tercatat memborong saham emiten bank PT Bank Central Asia Tbk. sebanyak Rp109,3 miliar dan Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Rp119,4 miliar. Selain itu, asing juga terus mengoleksi saham PT Bukalapak.com Tbk. sebesar Rp45,1 miliar.