Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Moncer, Rekomendasi Beli Saham Integra Indocabinet (WOOD)

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy untuk saham WOOD dengan target harga Rp1.200.
PT Integra Indocabinet yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki pabrik seluas 225.000 meter persegi dengan kapasitas pengiriman barang 25 kontainer 40' per bulan.
PT Integra Indocabinet yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki pabrik seluas 225.000 meter persegi dengan kapasitas pengiriman barang 25 kontainer 40' per bulan.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) menorehkan kinerja kuartal III/2021 yang tumbuh solid. Perseroan tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp356 miliar, atau meningkat 88 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, pertumbuhan top line WOOD yang solid didorong oleh ekspor, mendukung kinerja WOOD di sembilan bulan pertama 2021. Laba bersih hingga September 2021 adalah 82 persen dari perkiraan BRI Danareksa Sekuritas.

"Sejalan untuk mencapai perkiraan full year 2021 kami," tulis Natalia dalam risetnya, Selasa (9/11/2021).

Sebagai informasi, WOOD melaporkan pendapatan sebesar Rp3,5 triliun di sembilan bulan pertama 2021. Kinerja ekspor memberikan kontribusi 96 persen ke top line perseroan, dengan tumbuh 113 persen.

Berdasarkan kategori produk, komponen bangunan mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 150 persen di sembilan bulan pertama 2021, diikuti furnitur dengan pertumbuhan 50 persen secara year on year.

Perseroan pun melaporkan pesanan penjualan sebesar Rp4,5 triliun hingga September 2021. WOOD mengharapkan kuartal kuat lainnya di kuartal IV/2021.

BRI Danareksa Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi Buy untuk saham WOOD dengan target harga Rp1.200.

"Kami memperkirakan pertumbuhan top dan bottom line full year 2021 yang kuat masing-masing sebesar 46 persen yoy dan 39 persen yoy," kata dia.

Menurut BRI Danareksa Sekuritas, pesanan yang kuat dari pasar AS untuk produk furnitur dan bahan bangunan akan bertahan, dengan posisi Indonesia yang baik untuk mengisi celah yang ditinggalkan produsen China dan meningkatkan pangsa pasarnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper