Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat di hadapan dolar AS pada perdagangan Senin (8/11/2021). Dolar AS tetap terkoreksi meskipun data ekonomi positif.
Pada penutupan perdagangan Senin (8/11/2021), nilai tukar mata uang Garuda menguat 71 poin atau 0,50 persen ke Rp14.260 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,053 atau 0,06 persen ke 94,267.
Sejumlah mata uang lainnya di Asia juga turut menguat. Ringgit Malaysia naik 0,08 persen, baht Thailand menguat 0,61 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,19 persen.
Tim Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) mengatakan pascarilis data sektor tenaga kerja AS yang cukup positif serta hasil keputusan the Fed pekan lalu, dolar AS tetap melemah.
Hasil data yang dirilis pada pada Jumat lalu cukup memberikan tanda bahwa kondisi ekonomi AS terutama untuk sektor tenaga kerja semakin membaik, yang dibuktikan dengan rilis data Non-Farm Payroll dan data unemployment rate yang lebih baik dari perkiraan ekonom.
Baca Juga
“Meski demikian, nilai dolar AS terlihat terkoreksi setelah rilis tersebut, dan mengabaikan sentimen pengurangan stimulus dari the Fed yang dapat berdampak pada naiknya tingkat imbal hasil obligasi AS,” tulisnya dalam riset harian.
Sementara itu, Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan pelemahan dolar AS menurunnya minat investor pada dolar AS setelah The Fed menyatakan tidak terburu-buru menaikkan suku bunga.