Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai IPO Mitratel Tembus Rp20 Triliun, Masih di Bawah Bukalapak

Mitratel menetapkan harga pelaksanaan IPO di level Rp800 sehingga berpotensi meraih dana Rp20,43 triliun.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel dikabarkan telah menetapkan harga pelaksanaan IPO di level Rp800 sehingga berpotensi meraih dana Rp20,43 triliun. Artinya, nilai IPO Mitratel masih di bawah PT Bukalapak.com Tbk., yang menghimpun dana IPO Rp21,9 triliun.

Berdasarkan laporan Bloomberg pada Jumat (5/11/2021), Mitratel dikabarkan mematok harga saham sebesar Rp800, dari kisaran penawaran Rp775-975.

Dengan perhitungan jumlah saham yang dilepas 25,54 miliar saham atau setara dengan 29,85 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan, Mitratel berpotensi meraih dana segar sebesar US$1,3 miliar atau Rp20,43 triliun. Jumlah itu di bawah nilai IPO PT Bukalapak.com (BUKA) sebesar Rp21,9 triliun, yang listing pada 6 Agustus 2021.

IPO BUKA mencapai rekor nilai IPO tertinggi di Bursa Efek Indonesia. BUKA sekaligus menjadi unikorn pertama yang IPO di BEI. Sebelumnya, bila mematok di atas harga atas Rp975, IPO Mitratel bakal mencapai Rp24,9 triliun sehingga menjadi rekor tertinggi baru.

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan permintaan investor terhadap saham Mitratel sangat baik. Pihaknya juga mengapresiasi antusiasme pemilik modal yang hendak membeli saham Mitratel.

Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi di seluruh Indonesia. Lebih dari 50 persen menara yang dimiliki perusahaan tersebut berlokasi di luar Pulau Jawa.

Sebelumnya, Hendra mengatakan pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO untuk membeli 6.000 unit menara telekomunikasi tambahan. Mitratel juga akan berfokus pada ekspansi di sektor 5G ke Asia Tenggara serta wilayah Asia lainnya.

Nilai nominal dari tiap saham mencapai Rp228. Selain itu seluruh pemegang saham memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal.

Lembaga pengelola investasi pemerintah Indonesia, Indonesia Investment Authority, telah menaruh dana sekitar US$500 juta hingga US$800 juta untuk membeli saham Mitratel.

Mitratel telah menunjuk HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co., Morgan Stanley, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper