Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual Tisu, Suparma (SPMA) Raup Pendapatan Rp1,9 Triliun per Kuartal III/2021

Penjualan SPMA didominasi oleh penjualan dari pasar domestik sebesar Rp1,77 triliun, naik dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp1,35 triliun.
Direktur PT Suparma Tbk. Hendro Luhur (dari kanan) berbincang dengan Direktur Edward Sopanan, Corporate Secretary Buyung Octaviano, dan Komisaris Subiantara, menjelang paparan publik perseroan, di Surabaya, Kamis (15/11/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Direktur PT Suparma Tbk. Hendro Luhur (dari kanan) berbincang dengan Direktur Edward Sopanan, Corporate Secretary Buyung Octaviano, dan Komisaris Subiantara, menjelang paparan publik perseroan, di Surabaya, Kamis (15/11/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen tisu dan kertas minyak pembungkus makanan, PT Suparma Tbk. (SPMA) membukukan pertumbuhan kinerja hingga kuartal III/2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, dikutip Rabu (3/11/2021), emiten berkode saham SPMA ini mencatatkan penjualan bersih Rp1,92 triliun hingga kuartal III/2021. Penjualan bersih ini meningkat 25,02 persen dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp1,53 triliun.

Penjualan SPMA didominasi oleh penjualan domestik sebesar Rp1,77 triliun, naik dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp1,35 triliun. Sementara, penjualan ekspor perseroan di kuartal III/2021 sebesar Rp153 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp181 miliar.

Beban pokok penjualan perseroan hingga kuartal III/2021 juga meningkat 21,88 persen menjadi Rp1,5 triliun, dari Rp1,24 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Namun, meskipun pos beban pokok penjualan Suparma mengalami peningkatan, perseroan masih mampu mencetak laba kotor sebesar Rp403,2 miliar. Laba kotor ini naik 38,81 persen secara tahunan, dari Rp290,5 miliar.

Dengan pertumbuhan kinerja tersebut, laba periode berjalan perseroan tercatat meningkat signifikan hingga 125 persen, dari Rp83,6 miliar di kuartal III/2020, menjadi Rp188,1 miliar di kuartal III/2021.

Jumlah aset perseroan selama 9 bulan pertama 2021 juga tumbuh menjadi Rp2,68 triliun, dari Rp2,31 triliun di sepanjang 2020.

Rinciannya, jumlah liabilitas tumbuh menjadi Rp1 triliun per 30 September 2021, dari Rp784,6 miliar per 31 Desember 2020. Selain itu, jumlah ekuitas perseroan juga naik dari Rp1,53 triliun di akhir 2020, menjadi Rp1,68 triliun akhir September 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper