Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Kuartal III/2021 AS Melambat Bikin Harga Emas Menguat

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (28/10/2021) bahwa Produk Domestik Bruto AS hanya naik 2,0 persen pada kuartal ketiga.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (28/10/2021) waktu New York, kembali bertengger di atas level psikologis US$1.800. Permintaan terhadap aset safe-haven terangkat oleh dolar AS yang melemah dan data pertumbuhan ekonomi AS yang paling rendah dalam lebih dari setahun terakhir.

Mengutip Antara, Jumat (29/10/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terkerek US$3,8 atau 0,21 persen menjadi ditutup pada US$1.802,60 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (27/10/2021), emas berjangka menguat US$5,4 atau 0,3 persen menjadi US$1.798,80.

Emas berjangka merosot US$13,4 atau 0,74 persen menjadi US$1,793,40 pada Selasa (26/10/2021), setelah bertambah US$10,5 atau 0,58 persen menjadi US$1.806,80 pada Senin (25/10/2021), dan melonjak US$14,4 atau 0,81 persen menjadi US$1.796,30 pada Jumat (22/10/2021).

"Pertumbuhan ekonomi melambat di AS dan itu akan mendukung pasar emas dalam perspektif bahwa Federal Reserve akan cenderung mengurangi pembelian aset lebih cepat atau prospek suku bunga yang lebih tinggi akan dibatasi," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (28/10/2021) bahwa Produk Domestik Bruto AS hanya naik 2,0 persen pada kuartal ketiga, turun dari pertumbuhan 6,7 persen pada kuartal kedua, karena kebangkitan kasus Covid-19 semakin memperketat rantai pasokan global, yang menghambat pengeluaran konsumen.

Emas menemukan dukungan tambahan karena indeks dolar AS turun 0,6 persen terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, terendah satu bulan, membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri.

"Emas dianggap sebagai salah satu lindung nilai klasik terhadap tekanan inflasi, merupakan faktor pendukung yang mendasari pasar emas bergerak maju, dan kami melihat harga emas dan perak bergerak lebih tinggi dalam beberapa minggu ke depan," kata Meger.

Bank Sentral Eropa pada Kamis (28/10/2021) memutuskan untuk membiarkan kebijakan moneternya tidak berubah, sedangkan Bank Sentral Kanada mengatakan akan mengakhiri program pelonggaran kuantitatif, mengincar untuk akhirnya menaikkan suku bunga.

Pasar sekarang fokus pada pertemuan Federal Reserve AS pada 2-3 November, yang akan lebih penting untuk emas setelah komentar kepala Jerome Powell baru-baru ini tentang pengurangan pembelian aset.

"Tapering seharusnya sudah baik dan benar-benar diabaikan, meskipun pasti ada reaksi spontan yang berumur pendek terhadap pernyataan Fed Rabu depan - selalu ada," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 7,1 sen atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada US$24,12 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$4,6 atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada US$1.023,90 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper