Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) diperkirakan mampu meraup pendapatan sebesar Rp24,5 triliun di kuartal III/2021, atau naik 6,6 persen secara tahunan atau year-on-year. Prediksi ini disampaikan oleh Mirae Asset Sekuritas.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, volume penjualan industri rokok secara keseluruhan tumbuh 5,8 persen yoy, menjadi 74,3 miliar batang di kuartal III/2021. Secara kumulatif di sembilan bulan 2021, volume penjualan industri mencapai 216,8 miliar batang.
"HMSP mencatat pertumbuhan volume penjualan 5 persen yoy di kuartal III/2021 dan mencapai 20,8 miliar batang, dibandingkan 19,8 miliar batang di periode yang sama tahun lalu," kata Christine dalam risetnya, Rabu (27/10/2021).
Adapun, volume penjualan perseroan pada kuartal III/2019 mencapai 25 miliar batang.
Dengan penjualan tersebut, tercatat penjualan rokok perseroan selama sembilan bulan di 2021 tumbuh 4,3 persen menjadi 60,8 miliar batang. Capaian penjualan ini mencapai 76 persen dari proyeksi volume penjualan full year 2021 Mirae Asset Sekuritas.
"Volume penjualan merek rokok andalan HMSP, Sampoerna A, juga mencapai level tertinggi baru sejak 2019," ucapnya.
Baca Juga
Dia mencatat, penjualan Sampoerna A tumbuh sebesar 22,5 persen yoy menjadi 9,7 miliar batang di kuartal III/2021.
Mirae Asset Sekuritas pun memperkirakan laba kotor HMSP akan mencapai Rp4,4 triliun di kuartal III/2021, dengan perkiraan GPM yang lebih tinggi sebesar 18,1 persen.
Adapun hingga semester I/2021, HMSP membukukan penjualan bersih Rp47,63 triliun pada semester I/2021, naik 6,47 persen secara year on year dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp44,73 triliun.
Meski mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan, laba periode berjalan HMSP terkoreksi, dari Rp4,88 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp4,13 triliun di paruh pertama tahun ini atau turun 15,40 persen.