Bisnis.com, JAKARTA – Perbaikan struktur ekonomi dan pemulihan dari dampak pandemi virus corona yang unggul di wilayahnya diyakini menjadi sejumlah faktor utama yang menyebabkan derasnya aliran dana asing (capital inflow) masuk ke pasar saham Indonesia.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyebutkan, aksi beli investor asing di pasar saham Indonesia sejauh ini cukup besar. Ia mengatakan, net buy asing di bursa saham secara year to date (ytd) khusus pasar reguler mendekati Rp39 triliun dan Rp30 triliun termasuk non reguler.
Alfred optimistis nilai tersebut masih akan meningkat sampai akhir tahun. Salah satu sentimen positif yang mendukung daya tarik pasar saham Indonesia adalah pemulihan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan negara di wilayah Asia lainnya.
Menurut Alfred, keunggulan ini menjadi salah satu magnet bagi investor asing untuk menaruh dananya di Indonesia.
“Ini bisa terlihat dari arus inflow yang cukup masif sepanjang Oktober. Pada periode 1-21 Oktober, net buy di pasar reguler mencapai Rp20 triliun,” jelasnya saat dihubungi pada Kamis (21/10/2021).
Ketertarikan asing untuk masuk ke saham Indonesia juga ditopang oleh lonjakan harga komoditas dunia. Investor asing juga melihat kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan akan berpengaruh signifikan juga terhadap pertumbuhan ekonomi, apalagi di tengah tekanan kuat dari pandemi virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi seluruh negara.
Baca Juga
Lebih lanjut, Alfred menuturkan, masuknya dana asing juga ditopang oleh perbaikan struktural ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan, meski secara angka pertumbuhan terlihat tidak mengesankan namun secara struktural, progres ekonomi Indonesia sangat mengesankan.
Hal ini terlihat dari penurunan anggaran subsidi BBM, peningkatan infrastruktur sangat masif, Inflasi yang sangat terkendali, reformasi pajak, subsitusi produk impor, hingga fokus hilirisasi. Menurutnya, langkah-langkah ini memperlihatkan upaya perbaikan dan penguatan ekonomi domestik yang konsisten.
“Kondisi ini telah dan akan menumbuhkan optimisme investor asing terhadap Indonesia,” jelasnya.
Adapun, pada hari ini IHSG ditutup pada posisi 6.632,97, turun 0,35 persen atau 23,03 poin. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.602,06-6.687,13.
Total transaksi saat penutupan mencapai Rp20,31 triliun, dengan investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp531,82 miliar.