Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) mengungkapkan capaian kontrak jangka panjang per September 2021 mencapai US$103 juta atau setara Rp1,46 triliun (kurs Rp14.200) untuk kapal FLF/FC, TNB, dan MV.
Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengungkapkan pencapaian kontrak per September 2021 sebesar US$103 juta untuk semua lini bisnis FLF/FC, TNB, dan MV.
"Kontrak spot baru untuk tongkang and bulk mencapai 13 persen sementara kontrak jangka panjang 87 persen. Untuk Floating Loading Facility [FLF]/Floating Crane [FC] kontrak 8 persen kontrak jangka panjang 92 persen. Mother vessel [MV] sekitar 50 persen spot kontrak dan jangka panjang 50 persen," urainya dalam paparan publik, Rabu (20/10/2021).
Saat ini emiten berkode PSSI ini memiliki 3 unit FLF dan 1 unit FC. Sementara untuk terdapat 41 unit Kapal Tunda dan 39 Unit kapal Tongkang yang terdiri atas 279 feet 1 unit, 300 feet 29 unit, dan 330 feet sebanyak 11 unit.
Adapun, kapal curah besar (MV) terdapat 6 unit yang terdiri atas Handysize berkapasitas 32.000 MT sebanyak 4 unit dan SUpramax kapasitas 56.000 MT sebanyak 2 unit.
Perseroan juga mulai melakukan ekspansi ke pasar internasional yang cukup meningkat pada 2021 ini. Pengiriman sudah dilakukan untuk seluruh wilayah Asia Tenggara, Pakistan, India, China, hingga Rusia.
"Per September 2021, utilisasi kapal cukup tinggi dengan utilisasi kapal MV 95 persen, TNB sebesar 93 persen, dan FLF/FC sebesar 77 persen," katanya.
PSSI juga melakukan efisiensi pengendalian biaya ketat melalui pengetatan konsumsi bahan bakar, biaya operasi dan teknikal, serta docking dan pemeliharaan.
Emiten yang menjadi langganan Toba Bara ini memiliki basis pelanggan yang kuat, dengan 80 persen pelanggan FlF/TNB sudah menjadi pelanggan lebih dari 5 tahun.
Pelanggan bereputasi baik termasuk ekspansi pelanggan MV ke pasar internasional. Kontrak jangka panjang juga memberikan stabilitas dan visibilitas volume.
Perseroan juga membuka kantor perwakilan kendari di daerah ekspansi pengangkutan nikel dan batu bara di Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat menjelaskan ekspansi internasional di negara-negara Asia Pasifik termasuk China dan Vietnam.
"Sehingga utilisasi untuk 4 MV yang digunakan untuk ekspor masih 100 persen. Saat ini PSS masih melihat supply and demand dari pergerakan harga komoditas," terangnya.