Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja indeks reksa dana saham kian menanjak seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data Infovesta Utama pada periode 8-15 Oktober 2021, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin lewat Infovesta Equity Fund Index berada di posisi paling tinggi sebesar 1,65 persen. Pada saat bersamaan, indeks acuannya yaitu IHSG menguat 2,34 persen.
Berikutnya, indeks reksa dana campuran yang tercermin lewat Infovesta Balanced Fund Index mengikuti sebesar 1,10 persen.
Indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin lewat Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat sebesar 0,39 persen dan indeks reksa dana pasar uang yang tercermin lewat Infovesta Money Market Fund Market Index sebesar 0,06 persen.
Sejak awal tahun per 15 Oktober 2021, kinerja indeks reksa dana saham tercatat sebesar 2,65 persen atau masih jauh di bawah kinerja IHSG yang sebesar 10,94 persen.
Sedangkan kinerja indeks reksa dana campuran tercatat sebesar 5,04 persen atau berada di posisi paling tinggi. Di posisi paling rendah terdapat kinerja reksa dana pendapatan tetap sebesar 1,82 persen.
Baca Juga
Sementara itu, indeks reksa dana pasar uang tercatat berkinerja sebesar 2,68 persen.
Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memperkirakan kinerja indeks reksa dana saham bisa naik menjadi sekitar 3 persen - 4 persen hingga akhir tahun.
“Untuk reksa dana saham ada potensi akan positif bila tren IHSG terus berlanjut karena saat ini [saham] blue chip sudah bergerak dan sebagian besar [underlying asset] reksa dana saham ada di sini,” jelas Wawan.
Adapun, IHSG telah menguat ke level tertinggi di sepanjang tahun ini ke atas 6.600. Hal itu seiring dengan kembalinya aliran modal asing (foreign capital inflow) di pasar reguler sebesar Rp7,19 persen sebagai respons positif atas penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Statistik neraca dagang yang surplus seiring dengan kenaikan ekspor didukung oleh kenaikan harga komoditas juga menopang nilai tukar rupiah ke level Rp14.070 per dolar AS. Kondisi ini pun mendorong kenaikan kinerja indeks reksa dana saham, campuran, dan bahkan pendapatan tetap pada pekan lalu.