Bisnis.com, JAKARTA – Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Jumat (13/6/2025) mulai dari obligasi korporasi incaran reksa dana, proyek entitas Grup Salim di Bintan, hingga menaruh asa di saham Mayora (MYOR).
1. Miliki Kupon di Atas 10%, Intip Seri-seri Obligasi Korporasi Jagoan Reksa Dana
Beberapa seri obligasi korporasi menjadi jagoan reksa dana untuk memberikan performa terbaik. Di antara seri tersebut tercatat seri yang memiliki kupon 10,5% per tahun.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga akhir Mei 2025, Bisnis mengolah seri obligasi korporasi berdasarkan kepemilikan efek oleh reksa dana. Dari total 818 seri, 10 seri memiliki kepemilikan reksa dana paling tebal.
2. Investor Jumbo yang Jual dan Tambah Kepemilikan Saham BCA saat Naik
Baca Juga
Saham BCA kembali naik dan dalam tren menanjak selama sepekan. Investor jumbo memiliki strategi berbeda dengan melakukan aksi jual ataupun menambah koleksi.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,83% ke Rp9.125 per lembar pada perdagangan kemarin, Kamis (12/6/2025). Selama sepekan atau sejak 3 hari lalu, harganya menanjak dari Rp8.925 per helai.
3. Entitas Grup Salim Terdepan di Proyek Bendungan dan SPAM Bintan Rp14 Triliun
Konsorsium entitas Grup Salim Moya Indonesia dan Tamaris Hydro berada pada posisi terdepan untuk menggarap proyek Estuari Dam Teluk Bintan serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Bintan.
Tamaris Hidro dan Moya Indonesia tercatat sebagai pemrakarsa mega proyek senilai Rp14 triliun sebagaimana dilansir laman resmi Proyek KPBU alias Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.
4. Historia Bisnis: Kala Mu’min Ali Gunawan Bantu William Soeryadjaya Benahi Bank Summa
Berbagai cara diupayakan keluarga Soeryadjaya untuk menyelamatkan Bank Summa dari krisis pada awal dekade 1990.
Bahkan, William Soeryadjaya, pendiri kerajaan bisnis Astra sekaligus mantan orang kedua terkaya di Indonesia, itu meminta bantuan sahabatnya, Mu’min Ali Gunawan, bankir legendaris pendiri Panin Group.
5. Menaruh Asa di Saham Mayora (MYOR)
Saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) berada pada Rp2.090 per lembar pada penutupan pasar, Kamis (12/6), turun 3,24%. Dengan harga itu, saham MYOR juga telah turun 24,82% untuk periode tahun berjalan (YtD).
Namun, optimisme belum pudar lantaran target laba moderat, buyback dan potensi pemulihan yang diharapkan tampak pada kuartal II/2025. Para analis yang mengulas saham MYOR, sebagaimana dikutip Bloomberg, cukup optimistis dengan emiten barang konsumer ini.