Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Pulih, Saham Induk Produsen Indomie (INDF) Menuju Rp8.300

Perbaikan harga saham lebih didorong oleh optimisme yang lebih baik terhadap kondisi makroekonomi.
Varian Indomie Mi Goreng/indomie.com
Varian Indomie Mi Goreng/indomie.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perbaikan kondisi ekonomi makro diperkirakan bakal berdampak pada kenaikan harga PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menuju Rp8.300.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan secara berkala ekonomi Indonesia makin membaik. Hal itu membuat kepercayaan diri investor terhadap sektor consumer makin meningkat.

Dia merekomendasikan beli untuk saham INDF dengan target harga Rp8.300 per saham. “Perbaikan harga saham lebih didorong oleh optimisme yang lebih baik terhadap kondisi makroekonomi,” katanya dikutip Sabtu (16/10/2021).

Indeks kepercayaan konsumen September telah meningkat dari 77,3 poin pada Agustus menjadi 95,5 poin. Meskipun masih di bawah 100 poin, tetapi peningkatan tersebut cukup menggembirakan. Mimi berharap dapat terus membaik di bulan-bulan berikutnya.

Selain itu, dalam kurun waktu 30 September - 14 Oktober Mimi mencatat bahwa harga saham INDF dan anak perusahaannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) telah rebound sekitar 7,9 persen dan 11,7 persen.

Namun, jika membandingkan kinerja harga per 14 Oktober antara INDF dan IHSG, kinerja INDF selama tahun berjalan 0 persen masih jauh di belakang indeks IHSG yang naik 10,8 persen YTD.

“INDF saat ini diperdagangkan pada 9,3x P/E, yang kami yakini masih lumayan rendah,” katannya.

Sebagai informasi, INDF dan ICBP telah menyerap belanja modal atau capital expenditure sekitar 34 persen hingga semester I/2021.

Direktur Indofood Sukses Makmur Thomas Tjhie menyampaikan belanja modal perseroan diperuntukkan untuk biaya pemeliharaan dan peningkatan kapasitas produksi.

“Saya perjelas sedikit untuk penambahan kapasitas sesuai dengan alokasi bujet yang sudah dilakukan, terutama memang untuk mi instan dan susu,” kata Thomas dalam paparan publik, Jumat (8/10/2021).

Adapun, peningkatan kapasitas produksi di ICBP saat ini disebut mencapai 5 persen - 10 persen.

Untuk INDF, perseroan menganggarkan capex senilai Rp7,6 triliun yang di dalamnya termasuk belanja modal untuk ICBP senilai Rp4 triliun. Hingga akhir semester I/2021, capex INDF disebut sudah terserap 34 persen sedangkan capex ICBP terserap 33 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper