Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi AS Dorong Harga Emas Bertahan di Atas US$1.790

Harga emas menguat setelah indeks harga konsumer AS naik pada September melebihi perkiraan, mempercepat laju inflasi yang membebani ekonomi AS.
Ilustrasi emas batangan/Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas bertahan di level tertinggi sejak Maret melihat data inflasi AS yang tinggi.

Investor kali ini terbebani tingkat inflasi tinggi di AS yang membawa kemungkinan pengurangan stimulus.

Indeks harga konsumer AS naik pada September melebihi perkiraan, mempercepat laju inflasi yang membebani ekonomi AS. Imbal hasil 10 tahun AS juga anjlok setelah sempat naik menyusul data ekonomi yang dirilis pada Rabu (13/10/2021), sehingga meningkatkan minat investor pada aset emas.

Sementara itu, risalah Federal Reserve pada pertemuan bulan lalu juga menunjukkan bawa para pengambil kebijakan sepakat untuk mulai tapering pasa pertengahan November atau Desember di tengah kekhawatiran inflasi.

Pasalnya, stimulus selama pandemi bisa menjadi pendorong reli harga emas, seperti yang terjadi tahun lalu hingga mencapai rekor.

"Harga emas kemungkinan bisa mengejar penawaran lebih kuat jika inflasi terus naik. Ini berbalik dari kondisi pada awal tahun di mana pasar lebih khawatir dengan tapering," kata John Feeney, Manager Pengembangan Bisnis di Guardian Gold Australia, dilansir Bloomberg, Kamis (14/10/2021).

Feeney juga menjelaskan bahwa secara historis, performa emas umumnya unggul ketika terjadi inflasi. Sehingga wajar jika pasar berpandangan bullish pada emss jika iflasi terus berlanjut.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex tercatat turun 0,18 persen atau 3,2 poin ke US$1.791,50 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot juga turun tipis 0,06 persen atau 1 poin ke US$1.791,96 per troy ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper