Bisnis.com, JAKARTA – Ketahanan bisnis emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) selama masa pandemi virus corona ditopang oleh sifat bisnis sektoral yang cukup penting serta keringanan-keringanan yang diberikan pemerintah.
Financial Controller JPFA Erwin Djohan mengatakan, salah satu sentimen positif yang menjaga kelangsungan usaha JPFA adalah sifat bisnisnya yang menjadi produsen bahan pokok berupa protein atau produk-produk ayam. Ia mengatakan, di tengah masa pandemi, kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk olahan ayam terus meningkat karena adanya pembatasan mobilitas.
Hal tersebut membuat kinerja perusahaan dapat pulih lebih cepat dibandingkan sektor lainnya. Ia meyakini, pemulihan kinerja tersebut akan terus berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat terhadap produk-produk olahan ayam yang menjadi salah satu lini bisnis JPFA.
“Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan protein, JPFA memiliki peranan penting dalam menjaga pasokan makanan pokok. Oleh karena itu, kinerja kami cenderung lebih cepat kembali dibandingkan pasar-pasar atau sektor lain,” jelasnya dalam Capital Market Summit Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Sentimen lain yang membuat JPFA mampu bertahan ditengah ketidakpastian pandemi virus corona adalah insentif-insentif dari pemerintah. Ia mengatakan, JPFA merasakan sejumlah keringanan seperti penurunan angsuran bulanan pajak penghasilan (PPh) serta insentif pajak pada tahun 2020 dan semester I/2021.
Djohan mengatakan, keringanan ini membantu JPFA menjaga likuiditas pada level yang optimal. Sehingga, biaya operasi perusahaan selama pandemi juga dapat dijaga pada tingkat yang baik.
Lebih lanjut, ia menambahkan, rantai pasok dan logitsi JPFA tidak terganggu secara signifikan oleh adanya kebijakan PPKM dan dapat mengoperasikan peternakan dan pabrik pakannya dengan aman. Hal tersebut seiring dengan adaptasi yang dilakukan perusahaan baik dari sisi operasional maupun sosial dan teknologi.