Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPCC Bisa Lampaui Target Pendapatan 2021, Sektor Tambang & Otomotif Pulih

IPCC optimistis dapat mencapai realisasi pendapatan Rp450 miliar hingga akhir tahun ini.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelabuhan kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) membidik pendapatan tumbuh lebih dari 26,2 persen sepanjang 2021 atau melampaui target Rp450 miliar berkat perbaikan kinerja sektor otomotif dan pertambangan.

Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Rio Theodore Natalianto Lasse menjelaskan hingga semester I/2021 kinerja yang didapatkan perseroan telah melampaui target yang ditetapkan.

"Pada semester I/2021 kami proyeksi kinerja keuangan itu hanya 10-12 persen, tapi realisasinya adalah lebih dari 30 persen, kinerja keuangan naik 32,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu," urainya, Senin (11/10/2021).

Kenaikan tersebut jika berlanjut pada semester II/2021 ini, emiten berkode IPCC ini optimistis dapat mencapai realisasi pendapatan Rp450 miliar hingga akhir tahun.

Proyeksi tersebut lebih tinggi dari mencapai Rp356,53 miliar pada 2020. Namun, kinerja tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun penuh 2019 sebesar Rp532,22 miliar.

"Kami melihat apabila tren ini terus menguat positif di akhir tahun kami yakin capaian pendapatan bisa lebih dari Rp450 miliar dibandingkan dengan target awal yaitu Rp399 miliar, jadi secara keuangan kinerja kami jauh melebihi target," katanya.

Di sisi lain, secara operasional terjadi kenaikan kargo yang ditangani terutama untuk aktivitas ekspor dan impor mobil jadi atau completely built unite (CBU) yang mencatatkan kenaikan leih tinggi dari estimasi awal dengan rata-rata naik lebih dari 30 persen.

Jenis kargo lainnya, terutama impor alat berat terjadi kenaikan lebih dari 70 persen dan menunjukkan kegiatan sektor pertambangan sudah mulai pulih dan memantul (rebound).

"Sehingga permintaan alat berat di bidang pertambangan ada kenaikan cukup signifikan. Kinerja keuangan dan operasional ada tanda-tanda positif kami harap bisa berlanjut di semester II/2021 ini," urainya.

IPCC juga melanjutkan efisiensi dari berbagai sisi, termasuk operasionalnya. SOP dipangkas dan dibuat lebih mudah serta ada optimalisasi sumber daya dengan menggabungkan terminal layanan domestik dan internasional.

Efisiensi juga dilakukan terhadap biaya-biaya tidak langsung melalui digitalisasi yang dikembangkan dari proses hubungan dengan pelanggan dan kegiatan di internal karyawan.

"Pengelolaan piutang juga dilakukan dengan dikecilkan jumlahnya, melalui pola pembayaran lebih sesuai dan lebih tepat. Piutang ini sudah ditekan jadi posisi uang tunai lebih stabil," terangnya.

Hingga semester I/2021, pendapatan operasi IPCC tercatat Rp233,28 miliar naik 32,78 persen dibandingkan dengan saat pandemi pertama menghantam Indonesia pada semester I/2020 sebesar Rp175,68 miliar.

Beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp151,82 miliar dari Rp129,04 miliar, sehingga laba kotor tetap mengalami peningkatan menjadi Rp81.46 miliar dari Rp46,63 miliar.

Dengan demikian, laba tahun berjalan mencapai Rp14,83 miliar pada semester pertama tahun ini berbalik untung dari posisi rugi Rp237,78 juta pada paruh awal tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper