Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelabuhan kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) akan mengelola dua terminal kendaraan tambahan di Makassar dan Medan sebagai dampak dari merger BUMN Pelabuhan menjadi PT Pelabuhan Indonesia.
Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Rio Theodore Natalianto Lasse menuturkan merger Pelindo I, III, dan IV ke Pelindo II akan membuat cakupan area operasi IPCC menjadi lebih luas.
"Merger ini akan membuat sinergi sangat positif tadinya dipisahkan berdasarkan regional, sekarang berdasarkan fokus bisnis dan pada pelayanan, dengan satu standardisasi terjadi, sehingga tidak ada disparitas pelayanan," urainya, Senin (11/10/2021).
Dia melanjutkan dengan cakupan wilayah yang lebih luas, IPCC dapat menambah jumlah terminal yang dikelolanya dari yang hanya 4 terminal bertambah 2 terminal sehingga total akan ada 6 terminal kendaraan yang dikelola.
"Kami sudah beroperasi di 4 wilayah, Tanjung Priok, Lampung, Kalimantan Barat, dan di Gresik. Ke depannya, dengan Pelindo bersatu, cakupan ini bisa lebih luas lagi, semula ada terminal kendaraan di luar area geografis Pelindo II seperti di Medan, dan Makassar, nantinya akan berpeluang ditangani IPCC," paparnya.
Dengan penambahan terminal yang dikelola tersebut, hal ini akan menambah voume arus kendaraan dan bisnis IPCC juga dapat lebih berkembang lagi. Lebih lanjut, dengan standard sesuai pengguna jasa sehingga terminal kendaraan di seluruh Indonesia tidak ada perbedaan pelayanan lagi.
Baca Juga
Selain itu, konektivitas antar pelabuhan pun dapat menjadi lebih baik termasuk hub and spoke untuk keperluan ekspor dan impor yang menjadi lebih efisien. Sistem yang terintegrasi dan infrastrukturnya akan membuat pelayanan terminal kendaraan menjadi lebih baik.
"IPCC ke depan peluang ekspansi akan terbuka lebar baik ekspansi, kinerja keuangan, merger ini area operasional akan semakin luas terkondisi konektivitas secara fisik, dan teknologi, juga, ada skema keuangan kerjasama lebih baik, catatan keuangan. Posisi revenue 30 persen naik, sudah menghasilkan laba di semester II/2021 akan lebih baik," paparnya.
Hingga semester I/2021, pendapatan operasi IPCC tercatat Rp233,28 miliar naik 32,78 persen dibandingkan dengan saat pandemi pertama menghantam Indonesia pada semester I/2020 sebesar Rp175,68 miliar.
Beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp151,82 miliar dari Rp129,04 miliar, sehingga laba kotor tetap mengalami peningkatan menjadi Rp81,46 miliar dari Rp46,63 miliar.
Dengan demikian, laba tahun berjalan mencapai Rp14,83 miliar pada semester pertama tahun ini berbalik untung dari posisi rugi Rp237,78 juta pada paruh awal tahun lalu.