Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyampaikan divestasi aset jalan tol ruas Cibitung - Cilincing berpotensi mengurangi beban utang perseroan hingga Rp5,82 triliun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum mengatakan perseroan telah menuntaskan transaksi divestasi antara anak usaha yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API).
PT WTR melepas 55 persen sahamnya di dalam PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways kepada API sehingga kini kepemilikan anak usaha PT Pelindo II itu menjadi 100 persen.
“Melalui transaksi ini perseroan memperoleh keuntungan dan mengurangi utan untuk memperbaiki kesehatan keuangan perseroan,” tulis Ratna dalam siaran pers, dikutip Jumat (8/10/2021).
Adapun, nilai transaksi dari divestasi tersebut senilai Rp2,44 triliun atau setara dengan 1,96 kali Price to Book Value (PBV). Dengan demikian, beban utang Waskita Karya diperkirakan dapat turun melalui dekonsolidasi hingga Rp5,82 triliun.
Divestasi aset merupakan upaya Waskita Karya untuk keluar dari lilitan utang dan termasuk dalam 8 stream penyehatan keuangan Waskita Karya.
Baca Juga
“Transaksi ini adalah momentum dan sinyal baik bagi WTR dalam menjalankan proses bisnisnya sebagai perusahaan pengembang jalan tol di Indonesia. Transaksi ini juga mendukung proses restrukturisasi yang dilakukan perseroan secara keseluruhan,” jelas Ratna.
Sejak awal tahun, emiten dengan kode saham WSKT ini telah menyelesaikan divestasi atas 4 ruas jalan tol yaitu ruas tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, tol Semarang – Batang, tol Cinere – Serpong, serta tol Cibitung – Cilincing.
Ruas tol Cibitung – Cilincing merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dengan panjang 34,76 kilometer. Ruas tol ini rencananya juga akan terhubung dengan jalan Tol Cimanggis – Cibitung dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok.