Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi DGIK, Ambisi Global Dinamika Kencana Masuk Pasar Modal?

Akuisisi ini secara tidak langsung akan menjadi jalan masuknya secara penuh bisnis konstruksi Global Dinamika Kencana ke pasar modal.
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. merupakan kontraktor yang menggarap komplek Grand Indonesia/Istimewa.
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. merupakan kontraktor yang menggarap komplek Grand Indonesia/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa konstruksi, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) menyampaikan bahwa telah terjadi perubahan saham pengendali dalam struktur pemegang saham perseroan.

Dari PT Lintas Kebayoran Kota, pemegang saham pengendali sebelumnya, menjadi PT Global Dinamika Kencana (GDK) sebagai pemegang saham pengendali baru. GDK adalah pemilik perusahaan konstruksi PT Dirgantara Yudha Arta (Dirgantara) yang secara ukuran lebih besar dari DGIK.

Investor Relation Nusa Konstruksi Enjiniring Alamanda Pohan menyampaikan bahwa perseroan mendapatkan pengendali baru yaitu Global Dinamika Kencana.

GDK group di sektor jasa konstruksi bukanlah nama baru, karena GDK juga merupakan perusahaan pengendali di perusahaan konstruksi nasional PT Dirgantara Yudha Artha (Dirgantara).

Ke depan tentu akan dilakukan sinergi di mana GDK akan mengkonsolidasikan bisnis jasa konstruksinya. Akuisisi ini secara tidak langsung akan menjadi jalan masuknya secara penuh bisnis konstruksi GDK ke pasar modal.

“Akuisisi atau pembelian ini bisa dikategorikan bagian dari ekspansi bisnis GDK group untuk meningkatkan ukuran di sektor konstruksi, DGIK akan semakin besar lagi dan kuat dengan masuknya GDK sebagai pemegang saham pengendali,” ungkapnya, Kamis (7/10/2021).

Perubahan tersebut terjadi setelah GDK melakukan pembelian sebanyak 2.873.092.300 saham, yang dimiliki PT Lintas Kebayoran Kota, PT Lokasindo Aditama, PT Rezeki Segitiga Emas dan PT Multidaya Hutama Indokarunia.

Total jumlah pembelian tersebut setara dengan 51,85 persen kepemilikan di DGIK, yang menjadikan GDK menjadi pemegang saham pengendali di DGIK. Pembelian dilakukan pada harga Rp80 per saham sehingga total nilai transaksi sebesar Rp229,85 miliar.

Pasca transaksi GDK memiliki kewajiban untuk melaksanakan tender offer terhadap kepemilikan publik sebagaimana diatur dalam POJK 9/2018.

Sebagai informasi, Dirgantara Yudha Artha merupakan perusahaan konstruksi yang sudah berdiri sejak tahun 1990. Dirgantara sudah berpartisipasi dalam proyek-proyek konstruksi nasional, seperti infrastruktur bandara , kawasan industri, jalan raya, Tol, dan yang terbaru dalam pembangunan proyek Tol Cikopo Palimanan.

Dengan akuisisi DGIK, maka Global Dinamika Jaya saat ini memiliki dua anak usaha yang telah listing di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang bergerak di sektor healthcare dan DGIK sendiri.

Dalam jangka pendek agenda terdekat selain kewajiban pelaksanaan tender offer adalah pelaksanaan RUPS untuk memperkuat jajaran manajemen perseroan.

Berikutnya tentu adalah agenda utamanya yaitu sinergi Dirgantara dan DGIK. Dengan latar belakang yang sama sebagai perusahaan konstruksi tentu proses sinergi akan bisa lebih cepat dalam memberikan nilai tambah.

Alamanda menyatakan saat ini penting bagi perusahaan konstruksi untuk mendapat dukungan yang kuat untuk pendanaan. Mengingat kondisi saat ini, di mana perbankan masih belum agresif untuk penyaluran kreditnya dan kondisi tersebut selain karena kondisi permintaan, tidak bisa dilepaskan dari tingginya rasio NPL di sektor konstruksi.

“Dengan mulai pulihnya sektor konstruksi, maka masuknya GDK sebagai pengendali baru menjadi momentum yang tepat, menjadi energi baru dan modal yang kuat untuk tumbuh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper