Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan saham hari ini diwarnai transaksi crossing jumbo saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) senilai Rp885,69 miliar.
Pada sesi I perdagangan Kamis (6/10/2021), saham MBSS anjlok 6,67 persen atau 60 poin menjadi Rp840. Harga sempat melejit ke Rp1.000 sebelum akhirnya berbalik jatuh.
Mengutip data RTI, investor asing mencatatkan net sell terhadap saham MBSS senilai Rp885,72 miliar. Bertindak sebagai pembeli ialah PT BCA Sekuritas (SQ), dan pihak penjual PT UBS Sekuritas Indonesia (AK).
Berdasarkan data konsultan keuangan D'Origin, terjadi transaksi crossing saham MBSS di harga Rp660 pada sesi I senilai Rp885,69 miliar. Transaksi terjadi antara broker domestik ke broker asing.
Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) menyebutkan rencana divestasi pada anak usahanya PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mengurangi eksposur di sektor batu bara.
Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy menjelaskan, penjualan kepemilikan saham di MBSS merupakan bagian dari strategi INDY sebagai perusahaan energi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi.
Baca Juga
“Transaksi ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2021 dengan pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana diatur di dalam CSPA,” ujar Azis dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Senin (9/8/2021).
Ia menuturkan, divestasi MBSS merupakan salah satu langkah Indika Energy dalam mengurangi eksposur di bisnis batubara dan menambah portfolio investasi non-batubara. Hal ini seiring dengan target perusahaan untuk mencapai 50 persen pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025.
Azis menjelaskan, MBSS adalah perusahaan pelayaran energi yang dilengkapi dengan fasilitas dan armada yang lengkap dan prima, dan telah bergabung dalam Indika Energy Group selama 10 tahun terakhir. MBSS juga dikelola oleh manajemen yang profesional dan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang baik, termasuk di tahun 2021.
“Meski demikian, penjualan saham Indika Energy di MBSS menjadi langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batubara,” jelasnya.
Menurut Azis, INDY akan terus mengkaji portofolio bisnisnya dan mengutamakan aspek berkelanjutan, serta akan fokus melakukan diversifikasi di luar sektor intinya di bidang energi dan pertambangan. Hal ini selaras dengan tujuan Indika Energy untuk memberi energi pada Indonesia demi masa depan yang berkelanjutan.
“Ke depannya, Indika Energy akan mengembangkan bisnis yang sejalan dengan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan menuju netral karbon pada tahun 2050,” tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menyampaikan pada tanggal 6 Agustus 2021, INDY melalui PT Indika Energy Infrastructure (IEI), bersama-sama dengan The China Navigation Co. Pte. Ltd. (CNCo), keduanya sebagai penjual, telah menandatangani suatu Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan PT Galley Adhika Arnawama (GAA) sebagai pembeli.
"Perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) sehubungan dengan rencana penjualan seluruh saham penjual di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) kepada GAA," paparnya dalam laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (9/8/2021).
Berdasarkan CSPA tersebut, IEI bermaksud untuk menjual keseluruhan 892.513.586 saham IEI di MBSS yang mewakili 51 persen dari modal disetor MBSS.
Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di MBSS adalah setara dengan US$81 juta. Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari Rencana Transaksi adalah sejumlah US$41,31 juta atau sekitar Rp598,99 miliar (kurs Rp14.500 per dolar AS)