Bisnis.com, JAKARTA— PT Indika Energy Tbk. (INDY) tidak main-main dalam melakukan diversifikasi ke bisnis pertambangan emas. Mampukah strategi itu memoles harga saham perseroan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Indika Energy tidak mengendurkan aksi korporasi di tengah penyebaran pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di dunia termasuk Indonesia. Grup konglomerasi digagas oleh pengusaha kawakan Sudwikatmono itu baru-baru ini melepas kepemilikan di emiten pelayaran PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS).
Pada Agustus 2021, Manajemen Indika Energy mengumumkan telah menandatangani conditional sale and purchase aggreement (CSPA) terkait rencana penjualan seluruh sahamnya di MBSS.
Dalam perjanjian yang disepakati pada Jumat (6/8/2021), INDY melalui Indika Energy Infrastructure (IEI) bersama-sama dengan The China Navigation Co. Pte. Ltd. (CNCo) meneken PJBB tersebut dengan PT Galley Adhika Arnawarma (GAA) sebagai pembeli.
Berdasarkan CSPA, IEI bermaksud untuk menjual keseluruhan 892.513.586 saham IEI di MBSS yang mewakili 51 persen dari modal disetor MBSS. Adapun, valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di MBSS setara dengan US$81 juta. Dengan demikian, perkiraan nilai transaksi ini mencapai US$41,31 juta.
Setelah melepas bisnis pelayaran, Indika Energy nampak makin serius menggeluti bisnis tambang emas.