Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Window Dressing, IHSG Bisa Melaju ke Level 6.500

Kenaikan IHSG akan ditopang oleh saham-saham blue chip karena valuasinya saat ini yang cenderung terdiskon.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen window dressing yang umum terjadi menjelang tutup akhir tahun di Indonesia berpotensi mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke kisaran 6.500.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyebutkan, pada kuartal IV/2021 IHSG akan cenderung bergerak bullish. Salah satu sentimen pendukungnya ialah proses pemulihan ekonomi RI yang terus berjalan hingga kini.

"Sentimen ini juga didukung oleh tren serupa pada pasar global yang ditambah dengan konsistensi catatan net buy investor asing di Indonesia yang terjadi pada akhir tahun," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (5/10/2021).

Alfred juga memperkirakan window dressing akan kembali terjadi pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan masih banyaknya saham-saham blue chip yang harga sahamnya dibawah performa pasar.

Window dressing tersebut utamanya akan terjadi pada Desember. Menurut Alfred, sentimen window dressing memang kerap terjadi pada bulan tersebut yang berimbas pada kenaikan IHSG.

"Dalam 20 tahun terakhir di Desember, IHSG mengalami return positif seiring dengan munculnya window dressing," jelasnya.

Alfred memprediksi hingga akhir tahun IHSG akan bergerak pada rentang 6.300 - 6.500. Kenaikan IHSG akan ditopang oleh saham-saham blue chip karena valuasinya saat ini yang cenderung terdiskon.

Ia mengatakan saham-saham tersebut secara year to date performanya masih lagging. Padahal, kebanyakan saham-saham tersebut memiliki performa keuangan yang sangat baik di tahun ini.

"Dari sisi performa, saham-saham blue chip belum terapresiasi meskipun IHSG sudah mengalami kenaikan saat ini," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper