Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita (WSKT) Ikut Lelang KPBU Tol Akhir 2021, Tapi....

Bos Waskita menyebutkan ada beberapa aspek yang akan dipertimbangkan dalam memilih proyek pada kuartal IV/2021, terutama dari sisi nilai proyek.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bersama Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat kunjungan manajemen WSKT ke harian Bisnis Indonesia, Kamis (30/9/2021)/BISNIS-Himawan L. Nugraha.rn
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bersama Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat kunjungan manajemen WSKT ke harian Bisnis Indonesia, Kamis (30/9/2021)/BISNIS-Himawan L. Nugraha.rn

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyatakan akan menjadi peserta lelang pada proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) jalan tol yang akan dilakukan pada kuartal IV/2021.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan beberapa aspek yang akan dipertimbangkan dalam memilih proyek pada kuartal IV/2021 tersebut adalah nilai proyek yang akan ditawarkan. Hal tersebut dinilai penting lantaran kondisi keuangan Waskita yang sedang tertekan oleh beban bunga perbankan.

"Waskita akan tetap ikut [lelang proyek KPBU jalan tol kuartal IV/2021], tapi dalam skala minoritas. Jadi, masuk sebagai [anggota] konsorsium," katanya kepada Bisnis, Kamis (30/9/2021).

Oleh karena itu, kecocokan nilai proyek dengan kemampuan Waskita akan menjadi faktor penting. Selain itu, Destiawan berujar kajian ekonomi proyek tersebut juga akan menjadi pertimbangan utama.

Destiawan menilai kajian ekonomi menjadi penting agar tidak mengulang penanaman dana di ruas tol dengan angka internal rate of return (IRR) yang rendah.

Seperti diketahui, Waskita telah melakukan tiga investasi jalan tol dengan IRR rendah, yakni konstruksi tol Kuala Tanjung-Parapat, Medan-Tebing Tinggi, dan Kayu Agung-Betung.

Ketiga ruas tol tersebut tergabung dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Adapun, rata-rata IRR seluruh ruas JTTS hanya mencapai 3,29 persen, sedangkan rata-rata IRR ruas tol yang kini dalam tahap konstruksi hanya mencapai 0,58 persen.

"Kalau kondisi [IRR] kurang bagus, nanti kami masuk konstruksinya saja supaya tidak mengulang kondisi investasi di IRR yang hanya 6 persen-7 persen," ucapnya.

Proyek dengan estimasi investasi tertinggi adalah Tol Cikunir–Karawaci senilai Rp26,15 triliun. Sementara itu, proyek dengan investasi tertinggi selanjutnya adalah Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg sekitar Rp 18,76 triliun.

Kemudian, proyek KPBU dengan investasi terendah yang akan dilelang pada kuartal IV/2021 adalah Tol Bogor–Serpong via Parung di level Rp8,94 triliun. Seperti diketahui, tol tersebut merupakan bagian dari jaringan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III.

Sementara itu, tiga proyek KPBU jalan dan jembatan lainnya, adalah Tol Semanan–Balaraja (Rp15,52 triliun), Tol Malang–Kepanjen (Rp9,95 triliun), dan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat (Rp15,37 triliun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper