Bisnis.com, JAKARTA - Emiten manufaktur alat berat dan transportasi, PT Arkha Jayanti Persada Tbk. (ARKA) mendapat kontrak pengembangan fabrikasi baja untuk pipa kilang berkapasitas 23.000 ton.
Kontrak dengan nilai sekitar Rp620 miliar tersebut berasal dari joint operation (JO) 4 perusahaan dalam dan luar negeri, yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) atau disebut JO Hyundai.
Pengembangan pabrik baja dilakukan untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang PT Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kami meyakinkan JO Hyundai Arkha sanggup mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Berbekal manajemen, peralatan, mesin mesin, dan pengalaman, kami sangat optimis untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditawarkan oleh JO," papar Dwi Hartanto, Direktur Utama Arkha Jayanti Persada, dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).
Dwi menyebutkan, saat ini Arkha Jayanti dalam proses pengerjaan Pembangunan Pengembangan Kilang Pertamina dalam proyek RDMP dengan jumlah tonase sebesar 1.200 ton. Adapun, pembangunan RDMP Kilang Balikpapan dilakukan oleh JO Hyundai, dengan nilai kontrak Rp57,8 triliun.
RDMP Kilang Balikpapan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Nantinya kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100.000 barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Baca Juga
Pada semester I/2021, ARKA membukukan pendapatan Rp35,95 miliar, naik dari Rp19,32 miliar pada semester I/2020. ARKA pun membukukan laba neto tahun berjalan Rp408,11 juta, berbalik dari sebelumnya rugi Rp16,05 miliar.