Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) alias BRI Agro resmi berganti nama menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk. usai pelaksanaan RUPSLB, Senin (28/9/2021). Pergantian nama ini dilakukan sebagai tonggak perubahan rencana bisnis perseroan.
“Sesuai dengan nama, kami akan terus merayakan, mengapresiasi seluruh pertumbuhan yang sedang terjadi pada segmen gig economy. Merayakan sebagaimana kita merayakan suatu hari raya,” tutur Direktur Utama AGRO Kaspar Situmorang.
Gig economy, atau segmen pelaku ekonomi informal, memang merupakan potensi pasar yang tidak kecil.
1. Arah Bisnis BRI Agro (AGRO) Usai Ganti Kulit Jadi Bank Raya Indonesia
Untuk menggapai potensi besar tersebut, AGRO berencana melakukan sejumlah pendekatan dan strategi. Termasuk di antaranya adalah mengalihkan segmen nasabah mereka dari korporasi menjadi ritel.
“Sejak awal tahun ini, kami sudah mencoba menyetop bertahap pembiayaan di segmen kami yang lama [perkebunan dan korporasi]. Dari agrikultur saat ini tentu masih ada, tetapi fokusnya akan terus kecil dari hari ke hari,” sambung Kaspar.
Pembahasan selanjutnya mengenai rencana bisnis baru AGRO dapat Anda baca di sini.
Gerbang Tol Brebes Barat, Jalan Tol Pejagan-Pemalang. Jalan tol ini sepanjang 57,5 kilometer ini dikelola oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road. Jalan tol ini juga merupakan 1 dari 18 ruas tol yang konsesinya dimiliki Waskita Karya./wtr.co.id
2. Timeline Right Issue Jumbo Waskita Karya (WSKT) & Guyuran Dana Segar Divestasi Tol
Pemerintah memperkirakan pelaksanaan right issue jumbo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dapat terlaksana sebelum tutup tahun 2021.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo memaparkan aksi tambah modal ini sebagai dukungan pemerintah karena selama penugasan Waskita belum pernah diberi tambahan modal.
“Waskita ini belum pernah mendapat PMN walaupun mendapat mandat pengembangan jalan tol sejak 2016. Jadi agak terbalik, jalan tol dikerjakan dulu baru dapat PMN sekarang,” ujar Tiko, Senin (27/9).
Selain penambahan modal, perseroan dalam waktu dekat juga akan meningkatkan agresivitas divestasi. Langkah ini terpaksa dilakukan demi mengurangi tumpukan utang yang makin memberatkan.
Ulasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.
Pengukuhan manajemen baru PT Bank Banten Tbk. (BEKS)./Istimewa
3. Rekam Jejak Banten Global Development (BGD), yang Lepas Saham BEKS
Teka-teki absennya PT Banten Global Development (BGD) dari aksi rights issue PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) akhirnya terjawab sudah.
BEKS akan melakukan penambahan modal lewat rights issue sebanyak 23,39 miliar saham. Namun, aksi korporasi itu tidak akan diikuti BGD selaku pemegang saham mayoritas.
BGD merupakan pemegang saham terbesar emiten bank tersebut dengan porsi sebesar 78,21 persen atau mewakili 34,29 miliar saham. BGD merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Banten yang didirikan di era Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
Belakangan mulai muncul titik terang. Absennya BGD dalam aksi rights issue tersebut ternyata disebabkan oleh BEKS yang akan melakukan pemisahan perseroan dari BGD, seiring dengan peralihannya menjadi BUMD.
Dengan demikian, Pemerintah Provinsi Banten akan langsung menjadi pemegang saham penuh dan tidak lagi melalui BGD. Pemisahan Bank Banten dan BGD sebelumnya telah disetujui dalam RUPSLB, yang digelar pada 24 September 2021.
Pembahasan selengkapnya dapat Anda baca di sini.
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
4. Menilik Efek Positif Stock Split Bank BCA (BBCA)
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias Bank BCA akan kembali melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham yang beredar atau stock split.
Aksi korporasi tersebut telah mendapatkan restu berdasarkan RUPSLB. Pemegang saham memberikan restu atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5. Artinya, 1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru.
Setelah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB, BCA akan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memproses stock split yang diperkirakan akan selesai pada bulan Oktober 2021.
Dengan kondisi Oktober sudah di depan mata, bagaimana prospek saham BBCA akibat stock split tersebut?
Pembahasannya dapat Anda baca di sini.