Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor mobil Honda, PT Bintang Oto Global Tbk. (BOGA) menerbitkan medium term notes (MTN) sebesar Rp200 miliar untuk memenuhi rencana ekspansi anak usahanya.
Mengutip prospektus emiten bersandi BOGA ini, Selasa (28/9/2021), perseroan akan menerbitkan MTN Bintang Oto Global I dengan jumlah pokok sebesar Rp200 miliar.
MTN ini akan diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo MTN yang akan terbit atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti utang kepada Pemegang MTN.
"Jumlah Pokok MTN Bintang Oto Global I Tahun 2021 yang ditawarkan adalah sebesar Rp200 miliar dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal penerbitan dengan tingkat bunga tetap sebesar 10 persen per tahun," ungkap manajemen dalam prospektus, Selasa (28/9/2021).
MTN ini ditawarkan pada harga 100 persen dari jumlah pokok. Pembayaran Bunga MTN akan dibayarkan setiap 3 bulanan pada setiap tanggal Pembayaran Bunga MTN.
Pembayaran Bunga MTN pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Desember 2021, sedangkan pembayaran Bunga MTN terakhir sekaligus jatuh tempo MTN adalah pada tanggal 29 September 2026 untuk MTN.
Baca Juga
BOGA telah memperoleh hasil pemeringkatan atas MTN Bintang Oto Global I 2021 dari PT Kredit Rating Indonesia BBB+ atau triple B Plus. Adapun, agen pemantau akan dilakukan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk., agen pembayaran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan penata pelaksana PT Shinhan Sekuritas Indonesia.
Jenis penawaran ini termasuk penawaran terbatas (private placement), tidak menggunakan media massa, tidak ditawarkan kepada lebih dari 100 pihak dan hanya akan dijual kepada tidak lebih dari 49 pihak.
Dana hasil penerbitan MTN setelah dikurangi biaya-biaya sehubungan dengan penerbitan MTN akan digunakan sebagai pinjaman kepada Perusahaan Anak yang kemudian akan dipergunakan sekitar 30,3 persen untuk pembelian kendaraan niaga. Kendaraan niaga setelah dibeli, selanjutnya akan disewakan.
Kemudian, sekitar 40,4 persen akan digunakan untuk pembangunan sarana penunjangnya. Berencana untuk melakukan pembelian tanah yang akan digunakan sebagai pool kendaraan niaga.
Selanjutnya, sekitar 10,1 persen akan digunakan untuk biaya pembangunan sarana penunjang, sisanya sekitar 19,2 persen akan digunakan untuk modal kerja.
"Pembelian kendaraan niaga dan pembangunan sarana penunjang yang akan dilakukan BOGA secara bertahap dimulai dari Pulau Jawa dan Bali," urainya.