Bisnis.com, JAKARTA – Animo investor terhadap obligasi ritel (ORI) seri ORI020 diprediksi tetap tinggi seiring dengan tingkat likuiditas yang masih melimpah dan keringanan pajak yang ditanggung dari instrumen ini.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, minat investor terhadap ORI020 masih akan tinggi. Hal ini seiring dengan melimpahnya likuiditas investor ritel yang terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di sekitar 10 persen secara year on year.
“Jumlah tabungan yang diatas Rp2 miliar juga sedang bagus pertumbuhannya selama setahun terakhir. Sepertinya investor ritel masih terus mencari instrumen dengan return yang optimal dan ORI020 dapat menjadi salah satu opsi,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Senin (27/9/2021).
Fikri melanjutkan, tingkat return yang didapatkan investor dari ORI020 akan lebih menarik dibandingkan dengan instrumen sejenis seperti deposito. Hal ini ditopang oleh penurunan pajak penghasilan (PPh) untuk bunga obligasi bagi investor dalam negeri yang baru diberlakukan.
Ia menjelaskan, investasi pada deposito memiliki imbal hasil sekitar 3,5 persen dan pajak yang sebesar 25 persen. Sementara itu, keuntungan investasi pada ORI020 hanya akan dipotong pajak sebesar 10 persen.
Menurutnya, imbal hasil yang ditawarkan ORI020 tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan penjualan SR015 kemarin. Ia memprediksi, kupon pada ORI020 akan berada di rentang 5 persen hingga 5,1 persen.
Baca Juga
“Menurut saya kalau lebih rendah dari level itu akan kurang menarik karena ada isu tapering off. Ini akan menaikkan imbal hasil SBN dengan tenor yang sama dan menekan permintaan ORI020,” pungkasnya.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pihaknya akan mulai menawarkan ORI020 pada 4 Oktober mendatang.
“Masa penawaran ORI020 akan dimulai tanggal 4 sampai 21 Oktober 2021,” katanya saat dihubungi pada Senin (27/9/2021).
Perilisan ORI020 ini sedikit mundur dari jadwal yang dikeluarkan pemerintah sebelumnya. Sebelumnya, masa penawaran ORI020 diproyeksikan pada 27 September hingga 20 Oktober 2021.
Deni mengatakan, pihaknya optimistis perilisan ORI020 akan direspons positif oleh investor ritel. Hal tersebut seiring dengan tingkat likuiditas yang dinilai masih mencukupi.
“Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi pada saat penawaran SR015 serta kondisi likuiditas di pasar yang masih ample, kami optimistis penawaran ORI020 juga disambut baik oleh masyarakat,” lanjutnya.