Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon PPnBM hingga Akhir 2021, Begini Aksi Grup Astra (ASII)

Astra menyambut baik keputusan pemerintah yang memperpanjang masa berlaku relaksasi PPnBM di sektor otomotif karena pada dasarnya penjualan mobil sangat terbantu dengan adanya insentif PPnBM dari pemerintah tersebut.
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan penjualan, menyambut insentif pajak pertambahan nilai barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DP) 100 persen yang diperpanjang hingga akhir Desember 2021.

Head of Corporate Communications ASII Boy Kelana Soebroto menjelaskan Astra menyambut baik keputusan pemerintah yang memperpanjang masa berlaku relaksasi PPnBM di sektor otomotif karena pada dasarnya penjualan mobil sangat terbantu dengan adanya insentif PPnBM dari pemerintah tersebut.

"Hingga akhir tahun ini, Astra optimistis insentif PPnBM akan terus mendorong penjualan otomotif," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (24/9/2021)

Astra, lanjutnya, akan memperkuat sinergi ekosistem dan melanjutkan upaya-upaya untuk mencapai keunggulan operasional, pengelolaan modal kerja dan belanja modal, serta meraih cost leadership untuk terus meningkatkan daya saing dan penetrasi produk dan layanan.

Astra juga tetap terbuka untuk mencari peluang-peluang bisnis baru dan memanfaatkan ekosistem Astra untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Hingga saat ini, kami masih berpegang pada perkiraan Gaikindo yakni penjualan mobil nasional tahun ini sebesar 830.000 atau ada tambahan sekitar 80.000 dari target sebelumnya karena insentif PPnBM," urainya.

Sedangkan untuk roda dua AISI menargetkan penjualan motor nasional tahun ini berkisar antara 4-4,3 juta unit dan pangsa pasar Astra bertahan di atas 70 persen.

Secara umum, kinerja bisnis Grup Astra pada semester I tahun 2021 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didorong oleh beberapa faktor yakni ekonomi Indonesia yang mulai membaik; stimulus dari Pemerintah; dan harga komoditas yang lebih tinggi.

Namun, dapat dilihat kenaikan kinerja yang signifikan terjadi di divisi otomotif dengan kenaikan laba sebesar 362 persen menjadi Rp3,3 triliun pada semester I/2021 dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Dampak negatif pandemi terhadap kinerja divisi ini pada kuartal II/2020 dan langkah-langkah penanggulangannya.

Peningkatan volume penjualan pada semester pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper