Bisnis.com, JAKARTA - Emiten otomotif, PT Astra International Tbk. (ASII) akan mendapatkan kinerja jauh lebih baik pada tahun ini dibandingkan dengan tahun penuh 2020 dengan berlakunya insentif pajak pertambahan nilai barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DP) 100 persen sepanjang tahun.
Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengungkapkan Astra akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, termasuk menyelaraskan antara permintaan dan suplai produk Astra.
"Kinerja penjualan mobil pada tahun 2021 terbantu dengan adanya insentif PPnBM yang berlaku mulai Maret tahun ini. Selain juga didukung oleh membaiknya perekonomian Indonesia pada tahun ini," katanya kepada Bisnis, Kamis (23/9/2021).
Gaikindo memprediksikan penjualan mobil akan mencapai 750.000 unit pada 2021 meningkat dibandingkan dengan penjualan tahun 2020 sebesar 530.000 unit.
Selain itu, pemerintah berharap akan ada tambahan penjualan mobil sekitar 80.000 unit pada tahun ini didukung oleh adanya insentif PPnBM.
"Kami berharap dapat mempertahankan pangsa pasar kami di pasar mobil, yaitu sekitar 50 persen. Secara umum, kinerja bisnis Astra pada tahun ini membaik dibandingkan dengan kinerja tahun lalu," paparnya.
Baca Juga
Kondisi ekonomi domestik yang lebih baik pada tahun ini tetap memberikan kinerja lebih baik, walaupun Indonesia mengalami second wave pandemi pada pertengahan 2021.
Tira menerangkan kinerja bisnis Astra tahun ini juga diuntungkan oleh harga komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit yang lebih baik. Namun, ASII masih harus waspada mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang tidak pasti.
Kinerja penjualan emiten otomotif ASII meningkat signifikan selama delapan bulan di tahun ini. Penjualan mobil perseroan tercatat telah melampaui total penjualan tahun penuh 2020.
Penjualan otomotif yang tinggi menjadi katalis utama perseroan, mengingat pendapatan hingga Semester I/2021 paling tinggi didapat dari penjualan sektor otomotif dengan kontribusi sebesar 40 persen dari total pendapatan konsolidasi.
Pendapatan dari alat berat dan pertambangan 35 persen, jasa keuangan 11 persen, perkebunan 10 persen dan pendapatan lainnya 4 persen terhadap pendapatan konsolidasi.
Dengan diperpanjangnya insentif PPnBM bukan tidak mungkin kontribusi penjualan otomotif Astra terhadap pendapatan konsolidasi dapat bertahan ataupun meningkat sepanjang tahun ini.
Dari data yang diterima Bisnis, emiten berkode saham ASII ini mencatatkan penjualan mobil sebesar 289.509 unit hingga Agustus 2021. Penjualan ini melonjak 74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 166.418 unit.
Penjualan hingga Agustus tersebut telah melampaui penjualan tahun penuh 2020 perseroan, yaitu sebanyak 270.076 unit.
Sementara, penjualan mobil LCGC ASII tercatat meningkat 53,5 persen, yaitu sebanyak 71.612 unit hingga Agustus 2021, dari 46.662 unit di periode yang sama tahun lalu.
Penjualan LCGC perseroan ini pun hampir mendekati penjualan tahun penuh 2020, yaitu sebanyak 72.780 unit.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, Kamis (23/9/2021), sebanyak 86,7 persen dari 31 analis merekomendasikan beli untuk saham ASII dengan target harga dalam 12 bulan ke depan Rp6.583,91 dan potensi return 26 persen.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (23/9/2021), harga saham ASII terkoreksi 2,37 persen atau turun 125 poin ke level Rp5.150 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp208,49 triliun.