Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi mampu bertahan di teritori positif pada perdagangan hari ini.
Kemarin (22/9/2021), IHSG naik 0,78 persen atau 47,51 poin menjadi 6.108,26. Nilai transaksi jelang penutupan mencapai Rp13,92 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp496,22 miliar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas pada level 6.056-6.133.
“Saham yang menjadi watchlist adalah ICBP dengan support dan resisten pada 8.125-8.525, TBIG pada 2.980-3.420, dan HRUM pada 5.100-5.750,” jelas dia dalam riset harian, Kamis (23/9/2021).
Sentimen luar negeri bakal menggerakan IHSG pada hari ini. Gubernur The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi pada November 2021 dan akan selesai pada pertengahan 2022.
Selain itu, ada potensi kenaikkan tingkat suku bunga akan terjadi pada 2022. Powell menjelaskan langkah pertama dari Bank Sentral adalah menarik stimulus yang telah diberikan selama pandemi, dan pengurangan stimulus untuk pertama kalinya akan datang mungkin pada pertemuan FOMC berikutnya.
Baca Juga
Sementara sentimen dari dalam negeri yakni pelonggaran aktivitas masyarakat pada Agustus dan September 2021 dinilai mempengaruhi pergerakan roda ekonomi RI pada kuartal III/2021.
Bank Indonesia juga telah melakukan stress test untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan penarikan stimulus moneter atau tapering oleh the Fed.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang mengalami teknikal rebound setelah berada dalam tekanan pada beberapa waktu sebelumnya.
“Selama resisten level terdekat belum mampu ditembus maka IHSG masih memiliki potensi untuk kembali melemah,” jelas dia dalam riset harian.
Menurutnya, faktor fluktuatif harga komoditas serta nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat. Hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas 5.969-6.202.
William merekomendasi investor untuk mencermati saham-saham BBCA, ITMG, UNVR, AALI, TLKM, SMGR, JSMR, dan BBRI.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG mengakhiri perdagangan dengan penguatan 0,56 persen atau 34,44 poin ke 6.142,71.
Sebanyak 260 saham menguat, 257 saham merah, dan 146 saham stagnan.
Hingga 14.34 WIB, IHSG tetap bertenaga dengan penguatan 0,44 persen atau 26,62 poin ke 6.134,88.
Sebanyak 238 saham menguat, 275 saham merah, dan 148 saham menguning.
IHSG melaju dengan kenaikan 0,42 persen atau 25,88 poin ke 6.134,14.
Hingga 13.41 WIB, IHSG terpantau bergerak dalam rentang 6.117,57-6.141,48.
IHSG mengakhiri sesi I dengan penguatan 0,43 persen atau 26,05 poin ke 6.134,31.
Sebanyak 268 saham hijau, 219 saham merah, dan 165 stagnan.
Hingga 11.05, WIB, IHSG menguat 0,30 persen atau 18,39 poin ke 6.126,65.
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.117,57 - 6.141,48.
Hingga 10.12 WIB, IHSG melaju dengan kenaikan 0,36 persen atau 21,88 poin ke 6.130,15.
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.117,57 - 6.141,48.
IHSG mengawali prapembukaan perdagangan dengan penguatan 0,15 persen atau 9,37 poin ke 6.117,64.
Dari konstituen LQ45, sebanyak 32 saham hijau, 3 saham merah, dan 10 saham stagnan.