Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM WRAP UP: MARI Pikat Investor Baru, SCMA Pilih Stock Split, & Pilah-pilih Saham JP Morgan

Sejumlah aksi korporasi dan perisitiwa mewarnai lantai bursa dalam beberapa hari terakhir. Beberapa di antaranya seperti investor baru PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI), aksi stock split PT Surya Citra Media Tbk. hingga tertundanya PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mendapatkan investor pengendali baru.
CEO PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) Adrian Syarkawie dalam paparan publik insidentil perseroan, Selasa (16/3/2021)./Finna U. Ulfah
CEO PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) Adrian Syarkawie dalam paparan publik insidentil perseroan, Selasa (16/3/2021)./Finna U. Ulfah

Bisnis.com, JAKARTA – Platform NOICE besutan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) seakan menjadi magnet bagi investor. Kini, giliran Grup Lippo yang kesengsem dengan produk audio dari emiten Erick Thohir itu.

Beberapa kali suspensi perdagangan saham yang dilakukan otoritas bursa terhadap PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) agaknya belum bikin investor goyah. Alih-alih dijauhi, belakangan emiten radio besutan Menteri BUMN Erick Thohir tersebut justru makin menjadi magnet. 

 

1.       Saat Sinar Bisnis Siniar Mahaka Radio Integra (MARI) Pikat Investor

MARI
MARI

Pada Selasa (21/9/2021), MARI berhasil memikat PT Multipolar Tbk. (MLPL). Perusahaan holding multisektor milik Grup Lippo ini masuk sebagai investor baru dengan pembelian ekuitas atau saham perseroan yang belum disebutkan jumlah detailnya.

Sebelum kehadiran Grup Lippo, memang sudah banyak perusahaan modal ventura yang merapatkan diri ke barisan MARI dengan memberikan pendanaan kepada 

Nama-nama kondang yang telah masuk sebagai pendana NOICE di antaranya adalah Go-Ventures (Grup GoTo), Alpha JWC, Kenangan Fund, hingga Kynesis dan Grup Northstar.

Baca selengkapnya di sini.

 

2.       Menangkap Cuan Reksa Dana ETF Jelang Kuartal IV/2021, Intip Pendongkraknya!

ETF
ETF

Peluang penguatan produk reksa exchange traded fund (ETF) untuk tumbuh seiring dengan perbaikan ekonomi pada kuartal IV/2021 terbuka lebar.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, dana kelolaan (nilai aktiva bersih/NAB) reksa dana ETF per akhir Agustus 2021 tercatat sebesar Rp14,89 triliun yang merupakan 2,74 persen dari total NAB seluruh tipe reksa dana. 

Angka tersebut naik 4,13 persen dari Juli 2021 dengan NAB Rp14,29 triliun, yang merupakan dana kelolaan terendah sepanjang tahun. Selain itu, dana kelolaan ini juga lebih tinggi dari Agustus 2020 yang berjumlah Rp14,23 triliun.

Baca selengkapnya di sini.

 

3.       Mampukah Stock Split hingga Buyback Jadi Katalis Positif SCMA?

SCMA
SCMA

Emiten media, PT Surya Citra Media Tbk. telah mengumumkan rencana aksi korporasinya dengan memecah nilai nominal saham perseroan atau stock split saham. Strategi itu dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas harga saham perseroan di pasar. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham SCMA tersebut akan membahas dan memutuskan rencana stock split perseroan dengan rasio 1:5. Untuk memuluskan rencana tersebut, SCMA akan membahas rencana tersebut pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Oktober mendatang. 

Baca selengkapnya di sini.

 

4.       Naik Tahta Akulaku di Bank Neo Commerce (BBYB) Tertunda, Bagaimana Dampaknya?

neocommerce
neocommerce

Peresmian naik tahta PT Akulaku Silvrr Finance sebagai pengendali PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akhirnya tertunda. Tidak terpenuhinya angka kuorum dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (20/9/2021), menjadi soal. 

Kuorum yang dibutuhkan untuk mengesahkan pengendali baru adalah 75 persen. Sementara itu, pemegang saham yang menghadiri RUPSLB dua hari lalu hanya 73,47 persen dari keseluruhan undangan. 

Baca selengkapnya di sini.

 

5.       Daftar Saham Pilihan J.P. Morgan Jelang Kuartal Terakhir 2021, Pilih Mana?

jp morgan
jp morgan

J.P. Morgan masih meyakini indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki ruang pertumbuhan yang lebar hingga akhir 2021.

Adapun, sampai dengan akhir sesi Rabu (21/9/2021), indeks komposit hanya parkir di level 6.108,265 atau terkoreksi 0,08 persen dalam sebulan terakhir.

Sepanjang periode itu, IHSG sempat meninggalkan level 6.000 dengan menyentuh posisi support 5.982,766. Padahal, investor asing tengah rajin berbelanjag saham-saham RI dengan net buy atau beli bersih Rp3,94 triliun. Pergerakan IHSG yang tengah tidak bergairah tidak menggoyahkan pandangan Tim Analis J.P. Morgan terhadap prospek pasar modal RI hingga akhir 2021.

Baca selengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper