Bisnis.com, JAKARTA - Emiten furnitur PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) menyampaikan penjualan ekspor menjadi pendorong terbesar peningkatan penjualan perseroan selama 2021.
Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet Wendy Chandra mengatakan, tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi salah satu faktor pendorong penjualan furnitur perseroan. Namun, faktor pendorong terbesar peningkatan penjualan perseroan adalah ekspor.
"Hal ini disebabkan oleh penerapan tarif perang dagang, tarif anti dumping dan tarif anti subsidi terhadap impor furnitur dan building component dari China oleh AS," kata Wendy dihubungi Selasa (21/9/2021).
Dia menjelaskan, China sebelumnya merupakan eksportir furnitur dan building component terbesar ke pasar AS. Impor furnitur kayu AS sendiri setiap tahunnya berkisar US$13-US$14 miliar.
Proporsi ekspor China, yang merupakan eksportir terbesar ke pasar AS dengan proporsi sekitar 38% dari total impor furnitur kayu AS, terus tergerus akibat penerapan tarif-tarif tersebut.
"Dengan penerapan tarif-tarif tersebut, produk china menjadi tidak kompetitif sehingga pembeli-pembeli AS memindahkan order mereka keluar dari China ke negara-negara lain. Salah satu negara yang diuntungkan adalah Indonesia dan secara spesifik Integra," ucap dia.
Baca Juga
Selain itu, lanjut Wendy, lokasi Integra yang terletak di Indonesia dengan pasokan bahan baku yang melimpah, membuat emiten berkode saham WOOD ini mampu menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada pembeli perseroan di AS.
"Kami melihat tren penguatan pertumbuhan penjualan akan terus berlanjut, karena nilai perpindahan order buyer AS yang keluar dari China itu sangat besar," ujarnya.
Adapun hingga semester I/2021, Wendy menuturkan, WOOD mencatatkan peningkatan penjualan ekspor 114,5% dari periode yang sama tahun lalu, dengan pasar AS menjadi kontributor terbesar penjualan perseroan.