Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. siap “berlari” setelah mendapat restrukturisasi jumbo dari perbankan.
Tak hanya itu, emiten dengan kode saham WSKT ini menyebut semakin siap mengembalikan performa gemilang setelah mendapat tambahan likuiditas dari pemerintah dan potensi divestasi aset dalam waktu dekat.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan perseroan telah mendapat dukungan dari berbagai sisi dan kondisi saat ini sudah sangat jauh berbeda dibandingkan setahun silam.
“Kami harapkan di awal Oktober ini Waskita bisa mendapat fasilitas baru. Dengan adanya fasilitas baru tersebut maka aktivitas Waskita bisa ditingkatkan dan mengejar target dalam 3 bulan menjelang akhir 2021,” kata Destiawan dalam konferensi pers, Senin (20/9/2021).
Baru-baru ini, Waskita Karya merampungkan negosiasi dengan 21 perbankan dalam proses restrukturisasi besar-besaran.
Baca Juga
Perseroan mendapat dukungan penuh dari perbankan dalam proses restrukturisasi utang perusahaan induk dengan total fasilitas kredit Rp29,2 triliun atau 100 persen dari total utang yang direstrukturisasi.
Destiawan mengatakan restrukturisasi ini selanjutnya akan diproses dengan masing-masing perbankan sehingga perseroan agar darah likuiditas perseroan kembali mengalir.
Selain penyelesaian restrukturisasi tersebut, WSKT juga mendapat dukungan dari pemerintah berbentuk penjaminan modal kerja dan penjaminan obligasi yang akan jatuh tempo pada 2021 dan 2022.
“Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk bisa mengembalikan Waskita kepada performanya,” ujar Destiawan.
Tak hanya itu, pemerintah juga menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,9 triliun pada 2021 dan diharapkan pada tahun depan juga ada lagi.
Dengan demikian, kata Destiawan, kemampuan Waskita Karya akan semakin kuat untuk segera memulihkan kinerja yang tertekan selama pandemi.
Sembari itu, proses divestasi aset juga terus digencarkan. Destiawan menyebut lonjakan kasus varian Delta baru-baru ini turut mengganggu proses kunjungan investor ke aset-aset milik perseroan yang akan dilepas. Namun, hal itu hanya sebatas penundaan kunjungan dan proses masih berlanjut.
“Kondisi Waskita sekarang sudah berubah drastis dari setahun yang lalu. Tahun lalu Waskita tidak berdaya untuk bergerak, sekarang ini kami memiliki darah segar untuk berlari tidak hanya berjalan tapi kami mau berlari,” tegas Destiawan.