Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung dibayangi potensi tekanan pada perdagangan Senin (20/9/2021).
Pada Jumat (17/9/2021), IHSG berakhir melesat 0,38 persen atau 23,30 poin ke level 6.133,24. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp458,80 miliar. Alhasil, selama pekan lalu IHSG mampu menguat 0,63 persen dibanding pekan sebelumnya.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG menunjukkan pola tekanan terbatas. Minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan tersendiri bagi emiten yang berada dalam pasar modal.
“Belum terlihat adanya pemicu yang dapat mendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang, namun momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang,” jelas dia dalam riset harian, Senin (20/9/2021).
Menurutnya, pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek.
Indosura Bersinar Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang bisa dicermati pada Senin ini antara lain BBCA, BBNI, ASII, TLKM, WIKA, MYOR, dan EXCL.
Baca Juga
Sementara itu, IHSG juga cenderung sulit diprediksi menjelang pertemuan penting Federal Open Market Committtee (FOMC) yang akan dilaksanakan pada 21-22 September 2021.
Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan pergerakan IHSG belakangan sukar diperkirakan. Menurutnya pelaku pasar masih menunggu dengan gugup terkait jadwal pelaksanaan tapering oleh bank sentral AS yang akan ditetapkan pada pekan depan.
“Kami menaruh harapan pada support 6.090 sampai dengan 6.080 untuk menghalangi melemahnya tren yang sedang berlangsung saat ini dan mengubahnya jadi tren turun. Jadi jika di penghujung minggu ini IHSG bisa bertahan di atas 6.100 kami udah cukup happy,” katanya kepada Bisnis pada Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, dalam jangka menengah IHSG cenderung mengalami tren kenaikan. Dia berharap level resistance 6.140 bisa segera terlampaui. Dengan begitu level resistance selanjutnya yaitu 6.170 akan mudah tergapai hingga menembus 6.260 niscaya tidak akan terlalu sulit lagi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG menutup perdagangan hari ini dengan melemah 0,93 persen atau 56,93 poin ke 6.076,31.
Sebanyak 152 saham menguat, 386 saham merah, dan 124 saham stagnan atau menguning.
IHSG masih bertahan di zona merah dengan pelemahan 1 persen di 6.070,43.
Sepanjang hari, IHSG berada dalam rentang 6.053,93 - 6.133,17.
IHSG hingga awal sesi II masih terjerambab 1,25 persen atau 78,42 poinke 6.056,81.
Sejak pembukaan perdagangan sampai siang ini, IHSG bergerak dalam rentang 6.055,68 - 6.133,17.
Hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, IHSH jatuh 1,17 persen atau 71,84 poin ke 6.061,40.
Sebanyak 132 saham menguat, 385 saham merah, dan 139 saham stagnan.
Hingga 11.05 WIB, IHSG telah ambles 1,05 persen atau 64,40 poin ke 6.6068,84
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.064,91- 6.133,17.
Hingga 09.57 WIB, IHSG masih melemah 0,58 persen atau 35,52 poin ke 6.097,72.
Sejak pembukaan hari ini, IHSG bergerak dalam rentang 6.092,33 - 6.133,17.
Pada prapembukaan perdagangan, IHSG parkir di zona merah dengan pelemahan 0,02 persen atau 1,21 poin ke 6.132,03.
Dari konstituen LQ45, sebanyak 7 saham menguat, 14 saham merah, dan 24 saham menguning atau stagnan.