Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi RSGK Rp1,05 Triliun, Omni Hospital (SAME) Pakai Dana Dari Mana?

Menurut perusahaan, sisa dana rights issue tersebut akan dipakai perseroan untuk mengakuisisi RSGK, emiten rumah sakit yang baru saja melantai di pasar modal pada September ini.
Omni Hospitals di Alam Sutra, Tangerang/ Omni Hospitals
Omni Hospitals di Alam Sutra, Tangerang/ Omni Hospitals

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) akan mengakuisisi emiten rumah sakit baru PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) menggunakan dana hasil rights issue pertengahan tahun ini.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada pemegang saham perseroan, pembayaran atas pembelian saham RSGK tersebut akan dilakukan secara tunai oleh emiten bersandi SAME ini.

"Pembayaran atas pembelian saham RSGK dari hasil yang telah diterima oleh perseroan berdasarkan penambahan modal perseroan dengan HMETD-II yang telah mendapatkan pernyataan pendaftaran efektif berdasarkan Surat OJK kepada Perseroan No. S107/D.04/2021 tanggal 2 Juli 2021 tentang Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran," jelas manajemen dalam keterbukaan, dikutip Sabtu (18/9/2021).

Penawaran umum terbatas II (PUT II) dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD yang sudah tercatat pada 2 Juli 2021 tersebut hasil dari penerbitan 5,7 miliar saham baru melalui aksi PMHMETD atau rights issue.

Jumlah tersebut setara 32,44 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nilai nominal Rp20 per saham. Adapun, emiten pengelola rumah sakit Omni Hospital itu menghimpun dana segar sebanyak-banyaknya Rp2 triliun dalam aksi rights issue itu.

Manajemen Sarana Meditama Metropolitan menjelaskan bahwa hasil dana dari penawaran tersebut akan digunakan sekitar 67,5 persen untuk melakukan ekspansi dan investasi usaha.

Salah satunya melalui pengambilalihan perusahaan terafiliasi yang terkait dengan kegiatan usaha rumah sakit yaitu PT Elang Medika Corpora, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan nilai pengambilalihan mencapai Rp1,35 triliun.

Di sisi lain, sisa dana rights issue tersebut akan dipakai perseroan untuk mengakuisisi RSGK, emiten rumah sakit yang baru saja melantai di pasar modal pada September ini.

Hingga saat ini, emiten pengelola rumah sakit Omni Hospitals ini memegang 18,49 persen saham RSGK. Adapun, pemegang saham RSGK lainnya yakni PT Medikatama Sejahtera sebesar 40 persen, PT Bestama Medikacenter Investama sebesar 22 persen, dan publik kurang dari 5 persen sebanyak 19,51 persen.

Pihak-pihak yang terlibat dalam rencana transaksi ini adalah perseroan sebagai pembeli, Medikatama Sejahtera dan Bestama Medikacenter Investama sebagai penjual, yang dapat mengalihkan sahamnya pada RSGK kepada SAME.

Emiten bersandi SAME ini menargetkan menambah kepemilikan sahamnya pada RSGK yang akan menyebabkan kepemilikan saham perseroan pada RSGK sebanyak-banyaknya 66 persen hingga terjadi pengambilalihan RSGK.

Total harga pembelian senilai harga transaksi merupakan suatu transaksi material sesuai POJK 17/2020 dimana harga transaksi adalah 59,23 persen dari total ekuitas Perseroan per 31 Maret 2021.

Merujuk laporan keuangan per 31 Maret 2021, total ekuitas perseroan mencapai Rp1,78 triliun, sehingga harga transaksi diperkirakan mencapai Rp1,05 triliun.

Jumlah saham RSGK yang akan diambil alih oleh perseroan sebanyak-banyaknya 613.585.500 lembar saham atau sebanyak-banyaknya 66 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada RSGK, dengan nilai nominal seharga Rp200 per lembar saham.

Dengan demikian, jika harga transaksi dibagi dengan jumlah saham yang akan dibeli oleh Perseroan, harga pembelian RSGK sebesar Rp1.720 per lembar saham.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper