Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) akan mengakuisisi emiten rumah sakit baru PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) dengan perkiraan nilai mencapai Rp1,05 triliun.
Hingga saat ini, emiten pengelola rumah sakit Omni Hospitals ini memegang 18,49 persen saham RSGK. Adapun, pemegang saham RSGK lainnya yakni PT Medikatama Sejahtera sebesar 40 persen, PT Bestama Medikacenter Investama sebesar 22 persen, dan publik kurang dari 5 persen sebanyak 19,51 persen.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada pemegang saham perseroan, emiten bersandi SAME ini berencana untuk menambah kepemilikan sahamnya pada RSGK yang akan menyebabkan kepemilikan saham perseroan pada RSGK melebihi 50 persen hingga terjadi pengambilalihan RSGK.
"Selanjutnya, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan pengambilalihan atas sebanyak-banyaknya 66 persen saham dalam RSGK dengan total harga pembelian senilai Harga Transaksi merupakan suatu Transaksi Material sesuai POJK 17/2020 dimana Harga Transaksi adalah 59,23 persen dari total ekuitas Perseroan per 31 Maret 2021," jelas manajemen dalam keterbukaan, dikutip Sabtu (18/9/2021).
Merujuk laporan keuangan per 31 Maret 2021, total ekuitas perseroan mencapai Rp1,78 triliun, sehingga harga transaksi diperkirakan mencapai Rp1,05 triliun.
Jumlah saham RSGK yang akan diambil alih oleh perseroan adalah sebanyak-banyaknya 613.585.500 lembar saham atau sebanyak-banyaknya 66 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada RSGK, dengan nilai nominal seharga Rp200 per lembar saham.
Dengan demikian, jika harga transaksi dibagi dengan jumlah saham yang akan dibeli oleh perseroan, harga pembelian per saham RSGK sebesar Rp1.720.
Baca Juga
Mengingat nilai transaksi yang cukup besar mencapai 59,23 persen ekuitas SAME, sehingga perseroan membutuhkan persetujuan pemegang saham terlebih dahulu agar transaksi dapat tercapai.
SAME pun akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) meminta persetujuan transaksi ini pada 26 Oktober 2021.
Pengelola Omni Hospitals ini juga akan memanfaatkan RUPSLB tersebut guna mendapatkan persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi, SAME berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,71 miliar atau 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
“Saham yang akan dikeluarkan oleh eprseroan adalah saham atas nama dengan nilai nominal yang sama dengan nilai nominal saham perseroan yang telah dikeluarkan yaitu Rp20,” tulis SAME, dikutip Jumat (17/9/2021).
Lebih lanjut, dana dari private placement ini akan digunakan untuk investasi dan memperkuat modal kerja serta pengembangan usaha perseroan.
Hal ini juga seiring dengan upaya SAME memperluas fasilitas, sarana, dan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Sampai dengan informasi ini disampaikan, SAME menyebut masih dalam proses menemukan calon pemodal eksternal yang akan berpartisipasi dalam private placement ini. Adapun, calon pembeli siaga itu disebut tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan.
Perseroan memiliki jangka waktu setidaknya 2 tahun sejak RUPSLB untuk mengeksekusi private placement tersebut.