Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SCMA dan JPFA Pimpin Penguatan Indeks Bisnis-27

Dari seluruh konstituen yang ada, sebanyak 11 saham menguat, 15 saham melemah, dan 1 saham terpantau stagnan.
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,15 persen mengikuti IHSG yang naik pada saat penutupan Jumat (17/9/2021).

Mengutip laman IDX.co.id, Jumat (17/9/2021), indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menguat 0,68 poin menjadi 463,62.

Dari seluruh konstituen yang ada, sebanyak 11 saham menguat, 15 saham melemah, dan 1 saham terpantau stagnan.

Saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) memimpin penguatan 5,91 persen menjadi Rp2.150. Begitu pun dengan PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) menguat sebesar 1,04 persen menjadi Rp1.935.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan IHSG tengah dalam siklus sideways sepanjang tahun ini. Pasalnya, pasar tengah melakukan beberapa penyeimbangan atas kenaikan pada tahun lalu.

Seperti diketahui, IHSG sempat turun ke bawah level 4.000 hingga akhirnya ditutup pada level 5.979 atau terkoreksi 5,09 persen pada tahun lalu. “Karena pada 2020 sudah melalukan reli duluan, tahun ini banyak adjustment, terjadi perpindahan arus dana juga, dan prosesnya memang lama,” katanya kepada Bisnis pada Jumat (17/9/2021).

Oleh karena itu, lanjutnya, market cenderung sideways beberapa waktu belakangan. William menilai saat ini yang ditengah tunggu oleh pasar adalah momentum window dressing akhir tahun.

Dia optimistis momen tersebut akan menjadi titik balik bagi pergerakan pasar modal. Sementara itu, pada saat ini dia merekomendasikan investor untuk melirik sektor batu bara dan industri dasar.

Pasalnya kedua sektor itu mendapatkan sengatan dari harga komoditas yang tengah menguat. William memilih ADRO, ITMG, PTBA, dan INDY pada sektor batu bara. Adapun target harga bagi masing-masing emiten adalah Rp1.600, Rp3.800, Rp2.900 dan Rp1.500.

Sementara itu untuk emiten industri dasar, William merekomendasikan ISSP dengan target harga Rp320—Rp350, JPFA Rp2.020-Rp2.230, dan CPIN Rp7.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper