Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timah (TINS) Siap Bayar Obligasi 27 September 2021

TINS mengumumkan telah siap membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri B dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap I 2017 Seri B.
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Timah Tbk. bakal segera membayarkan obligasi dengan total senilai Rp16,27 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan Rabu (15/9/2021), emiten berkode saham TINS mengumumkan telah siap membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri B dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap I 2017 Seri B.

Keduanya akan jatuh tempo pada 28 September. Adapun, perinciannya Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri B dengan kode efek TINS01BCN1 akan dibayarkan senilai Rp13.693.750.000.

Sedangkan, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap I 2017 Seri B dengan kode efek SITINS01BCN1 akan dibayarkan senilai Rp2.581.250.000, sehingga totalnya Rp16.275.000.000.

“Dana telah teredia di rekening bank milik emiten. Pembayaran akan dilakukan perseroan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dilakukan paling lambat 27 September 2021 sebelu 14.00,” tulis surat yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar. 

Untuk diketahui, TINS mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik pada semester I/2021, didorong oleh harga timah yang sedang naik kendati pendapatan dan produksi menurun.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, emiten berkode saham TINS mencatat pendapatannya turun 27 persen ke Rp5,87 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,03 triliun.

Adapun, produksi bijih timahnya pada paruh pertama 2021 tercatat turun 54 persen ke 11.457 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 25.081 ton. Selain itu, produksi logam timahnya turun 57 persen ke 11.915 ton dari tahun sebelumnya 27.833 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper