Bisnis.com, JAKARTA – Trimegah Asset Management berhasil menembus target dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp21 triliun.
Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga mengatakan AUM perseroan per Agustus berada di level Rp25 trilliun atau tumbuh 42 persen selama tahun berjalan.
“Target AUM Trimegah di level Rp21 trilliun untuk tahun ini, jadi sebenarnya sudah terlampaui. Hingga akhir tahun kami akan coba menjaga pencapaian kami yang sudah cukup baik,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (12/9/2021).
Antony mengatakan perseroan tidak menerapkan strategi khusus untuk mencapai level AUM tertentu. Namun perseroan percaya jika fokus pada proses, ketekunan, loyalitas, jujur dan kerjasama, AUM akan bertumbuh sejalan dengan bertumbuhnya kepercayaan nasabah.
Selain itu, mayoritas investor Trimegah AM banyak masuk ke produk reksa dana obligasi, pasar uang, dan juga campuran. Menurutnya, situasi pandemi yang berkepanjangan umumnya cukup mengurangi keinginan investor terhadap reksa dana saham.
Meski demikian, Antony merekomendasikan bagi investor untuk mulai masuk portofolio dengan strategi yang lebih agresif seperti reksa dana saham atau campuran. “Kami mulai melihat bahwa saham-saham big caps juga mulai memiliki valuasi yang menarik,” pungkasnya.
Baca Juga
Selain itu, Antony Dirga mengatakan IHSG berpotensi melaju hingga level 6.800. Pasalnya, saat ini saham-saham bervaluasi besar cenderung masih terdiskon.
“Kami di Trimegah Asset memiliki pandangan yang cukup konstruktif untuk IHSG di akhir tahun, yaitu level 6700-6800. Konsisten dengan ini, kami merekomendasikan nasabah-nasabah kami untuk build position di reksadana dengan strategi yang lebih agresif seperti reksa dana saham atau campuran,” katanya kepada Bisnis dikutip Sabtu (11/9/2021).
Untuk itu, dia berpendapat reksa dana yang dapat dipertimbangkan adalah TRAM Consumption Plus atau reksa dana saham dengan fokus new economy TRIM Kapital Plus. Reksa dana campuran yang dapat dipertimbangkan adalah Trimegah Balanced Absolute Strategy.
“Tentunya disesuaikan dengan profil resiko masing-masing investor,” imbuhnya.