Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Astra (ASII) Masih Getol Suntik Startup, setelah Sayurbox dan Halodoc

Grup Astra masih ingin melakukan investasi di perusahaan rintisan, yang sudah dimulai sejak 20218.
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten induk Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) menargetkan terus melanjutkan perburuannya terhadap bisnis rintisan (startup) berbasis teknologi digital untuk dibiayai.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan investasi Astra pada perusahaan digital sebagai perusahaan murni digital sudah dimulai sejak 2018 saat mulai masuk ke Gojek.

"Rasanya kami secara aktif mencari investasi-investasi peluang baru yang bisa kami lakukan di bisnis rintisan berbasiskan teknologi. Ini tetap perjalanan yang kami tempuh," urianya dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/9/2021).

Pada Maret 2021, Grup Astra menginvestasikan berkisar US$5 juta di Sayurbox, platform e-commerce grocery untuk produk hasil pertanian langsung diantar ke meja pembeli dan distributor bahan-bahan segar seperti sayuran, buah-buahan, dan hasil produk peternakan.

Kinerja Sayurbox selama pandemi Covid-19 ditengarai menjadi alasan Astra melirik bisnis yang memotong mata rantai distribusi hasil pertanian tersebut.

Selain itu, pada April 2021, Astra secara grup menyuntikkan dana US$35 juta pada Halodoc, aplikasi platform teknologi kesehatan atau telemedicine yang booming selama pandemi.

"Kami telah memulai perjalanan dalam digitalisasi sejak beberapa tahun lalu, fokus digitalisasi diperkuat dan kami dorong terus," katanya.

Di level grup, karena merupakan bisnis konglomerasi, digitalisasi di 7 lini bisnisnya agak berbeda baik kecepatannya menyesuaikan dengan model bisnis alaminya.

Menurutnya, dalam hal digitalisasi, Grup Astra memegang teguh pada tiga pilar utama untuk mencapai menjadi perusahaan konglomerasi modern yang berbasiskan digital.

Prinsip pertama, yakni Astra melakukan modernisasi keseluruhan model bisis dan cara kerja. Adaptasi digital ini harus tetap membuat modernisasi masing-masing lini bisnis tepat guna.

Tujuannya memperoleh tingkat efisiensi lebih baik, mendapatkan tingkat produktivitas lebih baik, serta mendapatkan pengalaman berinteraksi lebih baik bagi pelanggan.

Kedua, konglomerasi ini menekankan adanya ekosistem. Astra memiliki ekosistem offline yang sudah dibangun berpuluh-puluh tahun dan sudah saatnya membangun satu ekosistem digital yang baik.

"Dalam contoh ekosistem Astrapay telah bisa beroperasi dan ada MOXA merupakan wealth hub diluncurkan, kalau dilihat ke belakang, ada seva.id kami luncurkan di awal, kemudian movic ride hailing kami, ada juga cari parkir dan sebagainya," urainya.

Ketiga, Astra menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan digitalisasi tersebut sehingga hasil maksimal dapat direngkuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper