Bisnis.com, JAKARTA – PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA) resmi menjadi emiten ke-38 yang melantai di tahun ini.
Direktur Utama Idea Indonesia Akademi Eko Desriyanto mengungkapkan perseroan bertujuan untuk mengembangkan usaha dengan menjadi perusahaan publik. Emiten anyar berfokus pada pengembangan metode pembelajaran hybrid learning.
Menurutnya potensi pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia masih sangat terbuka luas. Sebab, terdapat 9 juta pengangguran dan 3,7 juta lulusan SMA atau SMK setiap tahun.
“Mereka merupakan market potensial untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan vokasi agar menjadi professional handal atau menjadi wirausaha baru di bidang hospitality, culinary, pastry – bakery, dan creative ekonomi,” katanya Kamis (9/9/2021) dalam keterangan resmi.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata menurut data Kementrian Pariwisata sekitar 13 juta pekerja dengan permintaan akan tenaga kerja berkualitas di sektor pariwisata sangat tinggi. Perseroan, lanjut Eko, selalu kesulitan memenuhi permintaan dari industri meskipun tiap tahunnya menghasilkan sekitar 500-750 alumni.
“IDeA akan menjadi pioneer dalam membangun hybrid learning diantara pendidikan vokasi yang ada di Indonesia”. Menurutnya Hybrid Learning ini tidak hanya menyasar pencari kerja atau calon wirausaha, namun juga profesional yang ingin meningkatkan kapasitas diri dan profesionalismenya.
Baca Juga
“Dengan platform Hybrid Learning ini, program IDeA dapat diakses oleh seluruh masyarakat di pelosok Indonesia, bahkan manca negara” lanjut Eko.
Ia optimis dapat menjaring 10.000 peserta didik melalui Hybrid Learning yang mana pertumbuhannya akan signifikan dibandingkan dengan kegiatan pelatihan selama ini yang menjaring sekitar 1.000 peserta per tahun.
Sebagai informasi, saham PT Idea Indonesia Akademi Tbk mengalami oversubscribe sebanyak 62 kali dengan total dana yang masuk mencapai Rp1,2 triliun untuk memperebutkan jatah pooling 20 milyar Rupiah.
Adapun dalam aksi pencatatan perseroan mendapat dana segar sejumlah Rp29,74 miliar. Perseroan berencana menggunakan dana tersebut untuk belanja modal dan ekspansi bisnis.