Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen BUMN, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) mencetak signifikan sepanjang semester I/2021. Kinerja ciamik ini sebagai hasil dari strategi perseroan fokus pada efisiensi sehingga belanja modal pun menyusut.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Baturaja M. Jamil menjelaskan investasi pada 2021 fokus pada investasi rutin, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar.
Per 30 Juni 2021, arus kas untuk investasi baru keluar sebesar Rp23,8 miliar turun 44 persen dibandingkan realisasi investasi pada semester I/2020 yang sebesar Rp53,93 miliar.
"Aktivitas pendanaan juga turun karena adanya program repackaging dari perseroan, sehingga arus kas bersih dari aktivitas pendanaan turun menjadi Rp44,2 miliar per semester I/2021 dari Rp126,13 miliar pada semester I/2020," katanya dalam paparan publik, Selasa (7/9/2021).
Di sisi lain, kinerja SMBR dapat meningkat signifikan berkat efisiensi yang dilakukan perseroan sehingga dapat menekan biaya produksi semen per ton hingga 16 persen.
Perseroan juga berhasil mendapatkan peningkatan penerimaan kas dari pelanggan menjadi Rp988,11 miliar dari Rp799,55 miliar. Dengan demikian, posisi kas dan setara kas pada pada periode semester I/2021 mencapai Rp446,37 miliar naik dari posisi Rp70,08 miliar secara tahunan.
Baca Juga
Pendapatan SMBR juga meningkat 14 persen menjadi Rp763,63 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp671,82 miliar semester I/2020.
"Kami harapkan permintaan meningkat mengingat adanya sejumlah proyek strategis nasional di wilayah Sumatera bagian selatan ini yang menjadi pasar utama SMBR," urainya.
Dengan demikian, sepanjang paruh awal tahun ini, laba bersih SMBR berhasil berbalik laba menjadi Rp2,65 miliar dari posisi rugi Rp137,62 miliar di paruh awal tahun lalu.
EBITDA juga meningkat signifikan 227 persen menjadi Rp196,19 miliar dari Rp60 miliar. Peningkatan EBITDA juga diiringi peningkatan EBITDA marjin menjadi 26 persen dari posisi hanya 9 persen secara tahunan.
Adapun, total aset meningkat menjadi Rp5,75 triliun dengan total kewajiban juga meningkat menjadi Rp2,35 triliun. Sementara, total ekuitas SMBR tercatat turun tipis menjadi sebesar Rp3,4 triliun.