Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) berupaya merampungkan pengembangan PLTU di Batang, Jawa Tengah, berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW)
Direktur Utama Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan progres pengembangan PLTU Bhimasena Power Indonesia di Batang sudah mencapai 95,6 persen.
“Diharapkan bisa secepat mungkin beroperasi komersial [COD/Commercial Operation Date],” kata Dharma dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021).
PLTU PT Bhimasena Power Indonesia di Batang, Jawa Tengah yang berkapasitas 2x1.000 MW, merupakan proyek perusahaan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power) dengan komposisi saham 34 persen, PT Adaro Power 34 persen, dan Itochu Corporation (Itochu) sebesar 32 persen.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, perusahaan akan terus mengejar penyelesaian proyek PLTU Batang. Diharapkan proyek tersebut dapat beroperasi komersial pada awal 2022.
Selain proyek ini, ADRO juga tengah mengincar sejumlah proyek kelistrikan berbasis energi baru dan terbarukan. Namun, Dharma menyebut saat ini masih dalam proses penelitian awal.
Baca Juga
“Kita masih pelajari green hydrogen. Untuk proyek gasifikasi di antaranya ada sudah MoU dengan Pertamina untuk gasifikasi batu bara menjadi DME, dan lainnya semua masih early stage,” jelasnya.
Adapun, ADRO sudah mulai mencoba operasi pembangkit listrik EBT di tambang Adaro MetCoal (AMC) dan sedang dalam bangun solar power plant yang akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
“Selain itu ada beberapa tender dari PLN, ada satu tender dari dua konsorsium yang lolos. Kita masih menunggu RUPTL-nya [Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik] keluar dulu,” imbuh Dharma.
CFO ADRO Lie Luckman menambahkan, terkait belanja modal ke depan ADRO siap investasi lebih besar ke energi baru dan terbarukan.
“Tapi kita belum bisa jabarkan berapa capex yang diperlukan,” imbuhnya.