Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. menjadi saham dengan koreksi terdalam pada daftar perdagangan satu pekan, 30 Agustus – 3 September 2021.
Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (4/9/2021), harga saham emiten berkode saham DIVA ini anjlok 51,82 persen, dari harga Rp4.670 ke Rp2.250 per saham. Penurunan ini merupakan efek dari perubahan harga saham DIVA setelah pemecahan saham (stock split) yang berlaku mulai 2 September 2021.
Menyusul di belakang DIVA adalah PT Boston Furniture Industries Tbk. (PTDU) yang anjlok 38,81 persen. Harga saham emiten produsen furnitur tersebut ditutup pada level Rp82 per lembar saham setelah mengawali pekan perdagangan di posisi Rp134.
Selanjutnya adalah saham PT Triniti Dinamik Tbk. (TRUE) yang terkoreksi 29,96 persen, diikuti PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) dengan pelemahan 29,58 persen, dan saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA) yang juga turun 29,27 persen dalam 5 hari perdagangan melengkapi 5 besar saham boncos pekan ini.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di teritori positif pada perdagangan Jumat (3/9/2021) kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau ditutup menguat 0,80 persen atau 48,69 poin ke 6.126,92.
Baca Juga
Sebanyak 240 saham tercatat di zona hijau, 238 saham merah, dan 164 saham stagnan. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp207,90 miliar. Kapitalisasi pasar parkir di level Rp7.400,49 triliun.
Investor asing melakukan net foreign buy pada saham TLKM sebesar Rp88,6 miliar, menyusul saham UNTR dibeli Rp62,5 miliar, dan PTBA diborong Rp50,6 miliar.
Selain itu, saham BBCA juga dibeli asing Rp33,4 miliar dan ADRO diakumulasi Rp28,4 miliar.
Pada jajaran top gainers ada PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. (PURE) yang melesat 34,52 persen, saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS) yang melejit 34,33 persen, dan saham PT Ever Shine Tex Tbk. (ESTI) naik 10,71 persen.