Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan pendapatan senilai Rp6,76 triliun per akhir semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan lewat harian Bisnis Indonesia, realisasi itu turun 5,13 persen dibandingkan Rp7,13 triliun pada semester I/2020.
Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 66,69 persen secara tahunan menjadi Rp83,41 miliar dari sebelumnya Rp250,41 miliar.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menjelaskan pencapaian emiten dengan kode saham WIKA tersebut tetap patut diapresiasi dan tergolong positif pada masa pandemi Covid-19 ini.
Adapun, kontribusi terbesar terhadap top line perseroan berasal dari sektor infrastruktur dan gedung yang diikuti sektor energi dan pembangkit listrik serta sektor industri.
Agung memaparkan kondisi keuangan perseroan yang baik ditunjukkan oleh kas setara kas periode Juni 2021 yang meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta rasio gross gearing dan net gearing yang masing-masing 1,58 kali dan 1,13 kali.
Baca Juga
“Hal itu menunjukkan bahwa WIKA sangat sehat secara keuangan dan masih memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi pada proyek-proyek infrastruktur strategis yang menjadi fokus pembangunan oleh pemerintah,” kata Agung dalam siaran pers, Selasa (31/8/2021).
Hingga akhir Juli 2021,WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp11,96 triliun atau naik 168 persen dibandingkan periode yagn sama tahun lalu. Dengan demikian, order book WIKA kini menjadi Rp78,57 triliun.
Selain mengejar perolehan kontrak baru, WIKA juga melanjutkan komitmen untuk menyelesaikan sejumlah proyek seperti Bendungan Kuningan, Bendungan Bendo serta Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi I. Proyek-proyek tersebut dijadwalkan rampung dan diresmikan pada semester kedua tahun ini.
“Kami akan terus berupaya untuk menjaga kondisi keuangan WIKA tetap sehat, sehingga proyek-proyek yang telah dipercayakan kepada WIKA dapat kami tuntaskan dengan baik dan memberikan manfaat dari sisi profitabilitas untuk perusahaan serta kemanfaatan untuk masyarakat luas,” tutup Agung.