Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berfluktuasi di kisaran level tertinggi pada perdagangan Senin (30/8/2021) setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat pengurangan program pembelian obligasi atau tapering secara bertahap, mulai akhir tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,21 persen atau 76,13 poin ke level 35.379,40. Di sisi lain, indeks S&P 500 menguat 0,25 persen ke 4.520,63 dan Nasdaq Composite menguat 0,59 persen ke 15.218,74.
Sektor teknologi memimpin kenaikan indeks S&P 500, sementara perusahaan asuransi, energi dan utilitas melemah karena analis menilai kerusakan akibat Badai Tropis Ida.
Harga bensin berjangka memangkas reli penguatan, sementara harga minyak mentah turun. Saham perusahaan game China yang terdaftar di AS berada di bawah tekanan setelah regulator di Beijing mengurangi jumlah waktu bermain anak di bawah umur setiap minggu. saham NetEase Inc. dan Bilibili Inc tenggelam di awal perdagangan.
Saham Zoom Video Communications Inc. yang menjadi primadona di masa pandemi dijadwalkan merilis laporan keuangan hari ini.
Saat musim laporan pendapatan emiten hampir berakhir, indeks S&P 500 berada di jalur kenaikan bulanan ketujuh berturut-turut, reli penguatan beruntun terpanjang sejak Januari 2018.
Baca Juga
Pekan lalu, Powell mempertahankan pandangan bahwa saat ini menjadi momentum yang tepat bagi bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mulai tapering (pengurangan) pembelian aset tahun ini.
"Pandangan saya adalah bahwa tes 'progres lebih lanjut yang substansial' telah dipenuhi untuk inflasi. Ada juga progres yang jelas menuju lapangan kerja maksimum," kata Powell dalam pidatonya pada Simposium Ekonomi Tahunan Jackson Hole Federal Reserve Bank of Kansas City, Sabtu (28/8/2021).
Pelaku pasar menantikan laporan non-farm payroll (NFP) hari Jumat untuk mendapat panduan apakah ada perlambatan, dengan perkiraan awal menunjukkan 750.000 lapangan kerja baru dibuka pada bulan Agustus.
“Penghasilan dan kebijakan moneter akomodatif terus mendukung bursa AS,” tulis analis teknikal Piper Sandler & Co. Craig W. Johnson, dikutip Bloomberg, Senin (30/8/2021).
“Suku bunga akan tetap rendah, dan meskipun ada perkiraan kenaikan suku bunga nantinya, belum akan ada perubahan taper tantrum dari yang direncanakan saat ini,” lanjutnya.